Tulangbawang Barat (Netizenku.com): Mercu Biotech Malaysia, sebuah perusahaan teknologi perkebunan melakukan uji coba sadap karet, yang telah diterapkan di perkebunan karet di bawah binaan Muhammadiyah setempat dan menghasilkan uji coba yang baik.
Bahkan dengan pohon yang sudah mati kulit pun dengan metode yang dikembangkan oleh Mercu Bio Tech ini masih mampu mengeluarkan getah dengan baik.
Penjabat (Pj) Bupati Tubaba, M Firsada, melihat langsung hasil uji coba kerja sama Muhammadiyah dan Mercu Malaysia dalam penerapan sistem sadap karet baru berupa Micro Typing Sistem hasil penemuan dari Mercu Biotech Malaysia di perkebunan Opal Nenemo Tubaba.
“Sistem ini diyakini akan menambah penghasilan petani karet minimal 3 kali lipat dari sebelumnya,” ujar Firsada di Kebun karet Opal Nenemo, Jumat (3/5/2024).
Firsada menuturkan Pemkab Tubaba akan membuka lebar pintu investasi bagi pihak Mercu Biotech Group.
“Adanya hilirisasi, sehingga komoditi karet akan mengalami peningkatan nilai tambah,” jelas Firsada.
Di tempat yang sama Direktur Operasional PT Mercu Nusantara Dato’ Izaham Mohd Kasim menjelaskan, metode lama menggunakan pisau sadap dalam mengambil getah karet mengakibatkan cedera pada pohon karet sehingga hasil panen tidak optimal.
Pihaknya akan memberikan teknologi MCTS (Mercu Cut Tapping System) untuk penyadapan karet, di Malaysia sudah diuji dan diterapkan.
“Kaedah teknologi yang digunakan adalah Tapping. Dengan kaedah MCTS petani tak perlu risau jika hujan sebab kita menggunakan kaedah tertutup,” jelasnya.
Untuk diketahui, perusahaan Mercu Bio Tech ini melakukan uji coba penerapan sadap karet ini di perkebunan Opal Nenemo Kabupaten Tubaba, dengan sadap menggunakan sistem tebuk atau tusuk.
Sistem ini dipercaya tidak akan merusak batang karet, justru akan menambah panjang usia batang karet dibandingkan jika menggunakan sistem sadap karet menggunakan pisau.
“Selama satu minggu petani hanya melakukan penderesan dan panen hasil sebanyak dua kali dengan hasil getah yang melimpah serta bisa dilakukan kapan dan dalam kondisi musim penghujan,” terang petani asal Tubaba Susilo Aris Nugroho yang sekaligus sebagai Ketua PD Muhammadiyah Tubaba.
Untuk diketahui, Mercu Tech System (MTS) yang dikembangkan oleh Mercu Biotech dapat mengatasi tantangan yang dihadapi oleh industri karet. Studi lapangan menunjukkan peningkatan produksi per hektar lebih dari 2,000 kg per bulan, 3-4 kali lipat produksi standar industri.
MTS beroperasi dalam sistem tertutup yang menghasilkan lateks berkualitas tinggi, sehingga memungkinkan penyadapan
sepanjang tahun termasuk pada musim hujan.(Leni/Arie)