Menengok Peryaan Imlek Tahun Tikus Logam

Redaksi

Minggu, 26 Januari 2020 - 18:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Atraksi Barongsai yang ditonton ribuan masyarakat.

Foto: Atraksi Barongsai yang ditonton ribuan masyarakat.

Bandarlampung (Netizenku.com): Ratusan ornamen khas Imlek terbentang pada setiap sudut di Jalan Ikan Kakap, Telukbetung Selatan. Meskipun sempat diguyur hujan, masyarakat etnis Tinghoa berbondong-bondong memadati Vihara Thai Hin Bio, guna menyambut perayaan tahun baru imlek 2571, Jumat (24/1) malam.

Pantauan di sisi luar Vihara pun demikian, rangkaian lampion merah tersusun rapih melayang-layang di atas ruas jalan depan vihara tersebut. Ribuan orang beragam usia, mulai dari anak-anak hingga lansia, ikut memeriahkan imlek di tahun Tikus Logam ini, terhitung sejak pukul 20.00 WIB masyarakat sekitar telah hadir menanti kedatangan barongsai.

Vihara Thai Hin Bio sendiri merupakan tempat ibadah umat Buddha Theravada terbesar yang berada di Kota Bandarlampung. Vihara ini terletak di Jalan Ikan Kakap, kawasan Kampung Pacinan Teluk Betung, Kelurahan Pesawahan, kecamatan Telukbetung Selatan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara, suasana menjelang pergantian tahun imlek di dalam vihara Thai Hin Bio tepatnya pukul 00.00 WIB, ribuan lilin merah dengan ukuran besar yang beragam memenuhi tempat ibadah itu satu per satu dihidupkan.

\"\"

Tak heran jika ribuan lilin yang dihidupkan tersebut hingga akhirnya menimbulkan asap yang menyelimuti Vihara, dengan aroma yang begitu khas. Ratusan lilin di tempat ini merupakan pemberian dari para jemaah, konon semakin besar lilin yang disumbangkan dipercaya semakin memperlancar rezeki.

Sejumlah petugaspun terlihat sibuk membantu jamaah dalam menaruh dupa setelah ibadah, ada juga yang membantu menghidupkan lilin di Vihara terbesar di Lampung itu. Petugas-petugas tersebut merupakan masyarakat sekitar yang dipekerjakan khusus untuk membantu perayaan imlek.

“Keramaian ratusan atau bahkan ribuan jamaah keluar masuk untuk ibadah disini biasanya mulai pukul 19.00 WIB sampai pukul 01.00 WIB, selebihnya sudah mulai berkurang.” ujar Tono, salah satu petugas disela menyelesaikan tugasnya.

Salah satu pengurus Vihara Thai Hin Bio, Marto Jano, mengatakan bahwa sekitar satu bulan waktu pihaknya mempersiapkan segala sesuatu yang akan dipakai untuk beribadah, termasuk lilin sebagai simbol kemakmuran.

Baca Juga  Pemkot Balam Salurkan Bantuan untuk Veteran

“Ribuan lilin itu nantinya dihidupkan secara serentak pukul 00.00 WIB tepat pada malam pergantian tahun Imlek, dan dilanjutkan hingga 15 hari sampai upacara Cap Go Meh. Namun saat ini sudah sebagian dihidupkan. Biasanya puncak keramaian umat yang datang untuk beribadah ke klenteng yaitu pertengahan malam nanti,” ujarnya.

Marto juga menjelaskan, biasanya umat yang datang untuk beribadah ke Vihara ini membawa berbagai macam buah dengan warna yang beragam, salah satunya seperti apel yang berwarna merah, pir yang berwarna putih, dan jeruk yang berwarna kuning.

Salah satu jemaah, Chandra, juga menyampaikan, sekitar seminggu yang lalu ia sudah mulai mempersiapkan kedatangan hari ini, khususnya persiapan sembahyang untuk para leluhur. Bahkan seperti lilin sudah dipesan dari beberapa bulan lalu.

Begitu juga dengan ornamen imlek seperti lampion, angpau, hingga sajian khas Imlek seperti kue keranjang, permen, cokelat, kue kering dan sebagainya, yang merupakan tradisi leluhur turun-temurun yang disebut dengan Samseng.

Warga Lokal Nanti Barongsai

Diiringi alunan musik khas, beberapa barongsai yang ditungu-tunggu akhirnya dipertunjukkan secara bergantian. Dalam atraksinya dua barongsai tersebut melakukan gerakan-gerakan khasnya dan juga mengambil angpao berwarna merah yang di gantung sekitar tiga meter.

Salah satu anggota kelompok pemain seni barongsai, Chantika menyampaikan bahwa setiap perayaan Imlek ini selalu meriah dan ramai dikunjungi masyarakat sekitar untuk menyaksikan barongsai. “Biasanya orang-orang akan berdatangan untuk menyaksikan puncak atraksi barongsai di pertengahan malam,” katanya.

Sementara Robi, Warga Telukbetung Barat mengungkapkan sangat terkesan dengan atraksi kedua barongsai tersebut apalagi saat mereka mencoba mengambil angpao.\”Bagus atraksinya dan cukup menghibur apalagi anak saya dia begitu suka,\” kata dia.

Ia mengatakan bahwa datang bersama keluarganya dan baru pertama kali ke perayaan malam tahun baru Imlek di sini.

Menurutnya Kota Bandarlampung memang cukup aman bagi semua agama, suku dan budaya, sebab melihat banyaknya warga yang datang ke perayaan tahun baru Imlek ini mayoritas yang datang adalah pribumi.

Baca Juga  Pemkot Belum Vaksinasi Warga Luar Bandarlampung

\”Menarik saja malah yang banyak datang adalah warga pribumi artinya memang Bandarlampung ini memang aman dan orang-orangnya mampu berbaur satu sama lain,\” kata dia.

Perayaan berlangsung aman dan tentram, tidak ada sedikitpun tercium aroma-aroma keributan. Kemudian sekitar pukul 00.30 WIB sedikit demi sedikit masyarakat meninggalkan lokasi tersebut, terutama pada orangtua yang membawa anak-anaknya.

Wakapolda dan Walikota Tinjau Perayaan Imlek

\"\"

Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Lampung, Brigjen Pol Sudarsono, bersama Walikota Bandarlampung, Herman HN, serta Forkopimda meninjau kegiatan perayaan Tahun Baru Imlek 2571.

“Kami hadir bersama Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dan Forkopimda Provinsi Lampung mengunjungi sejumlah tempat ibadah yang ada di Bandarlampung sebagai wujud menghormati saudara kita yang tengah merayakan Tahun Baru Imlek,” ujar Wakapolda Lampung, Brigjen Sudarsono, di Bandarlampung, Jumat (24/1) malam.

Ia mengatakan, selain menjaga toleransi antarumat beragama kunjungan kali ini juga sebagai salah satu bentuk memberi rasa nyaman bagi umat untuk melaksanakan ibadah perayaan Tahun Baru Imlek.

“Melalui perayaan Imlek kali ini, semoga masyarakat diberi keberkahan, dan persatuan antarumat beragama semakin erat,” pungkasnya.

Berbondong-bondong Berebut Angpao

\"\"

Pada perayaan Imlek, pembagian angpau adalah moment yang paling ditunggu-tunggu. Tidak hanya bagi etnis Tionghoa saja, masyarakat lokal pun juga menanti hal serupa.

Sejak pagi, Sabtu (25/1), bukan hanya warga Tionghoa saja yang memadati Vihara Amurwa Bhumi Graha di Jalan Ikan Bawal, Telukbetung, warga penduduk lokal juga terlihat memadati Vihara.

Mengenakan pakaian seadanya, warga tampak menunggu para etnis Tionghoa yang beribadah. Tidak lain, hal itu dilakukan hanya untuk sekedar mengharapkan amplop berwarna merah.

”Nunggu bagi angpau,” kata Ningsih, warga Papala Jalan Khairil Anwar.

Ningsih mengatakan ia bersama rekan-rekanya datang ke Vihara Amurwa Bhumi Graha sejak pukul 08.00 pagi.

Baca Juga  UML Tuan Rumah Silaturrahim Syawal Keluarga Besar Muhammadiyah Bandarlampung

”Ya, sekitar 25 orang dari palapa datang ke sini. Kita emang sudah tiap tahun langganan disini, tapi kalau hujan kita enggak datang,” ungkapnya.

Selain mendapatkan angpau, Ningsih dan rekan-rekanya juga mendapatkan makanan, dan minuman.

”Kita juga dapat makanan atau minuman. Kalau untuk angpau biasanya anak kecil dapet Rp5 ribu, cuma kita ngeramain aja ya,” ujarnya, sambil tertawa malu.

Tradisi membagikan angpau di pelataran Vihara Amurwa Bhumi Graha ini memang sudah biasa di lakukan. Pimpinan Vihara Amurwa Bhumi Graha, Biksu Dharmarakhitta mengatakan, ada makna khusus mengapa saat Imlek ada tradisi bagi-bagi angpau.

”Setiap tahun naik, Dua tahun yang lalu seribu, tahun kemarin dua ribu, tahun ini tiga ribu. Semua ini tergantung dengan umatku se-Indonesia, jadi mereka bersama-sama memberi angpau untuk disalurkan langsung ke kaum dhuafa. Saya hanya pelaksana,“ kata dia.

Makna Tahun Tikus Logam

Pimpinan Vihara Amurwa Bhumi Graha, Biksu Dharmarakhitta, mengatakan mengatakan bahwa di tahun ini, shio Tikus akan menghadapi banyak tantangan dan beban tanggung jawab tambahan yang semakin bertambah.

Namun, tak selamanya hal itu merupakan sebuah kerugian. Semua tantangan dan beban tanggung jawab yang dihadapi shio tikus sepanjang 2020 merupakan ujian.

\”Tahun ini tikus logam, kita akan menghadapi banyak tantangan dan beban tanggung jawab semakin bertambah. Tetapi ini ujian, jika kita bisa melewatinya maka kita akan di posisi lebih baik,\” kata dia.

Dalam budaya China, tikus merupakan hewan pertama dari siklus shio. Hewan tersebut mencerminkan sebuah awal atau momen permulaan yang baru. Hal itu menandakan tahun baru ini memberikan kepercayaan diri dan harapan dengan membawa peruntungan baru pada berbagai aspek kehidupan manusia.

Sebelumnya Shio tikus juga pernah terjadi pada tahun 1912, 1924, 1936, 1948, 1960, 1972, 1984, 1996, 2008 dan tahun ini 2020. (Adi)

Berita Terkait

Tak Hanya PDI-P, Eva Bakal Ikuti Penjaringan Parpol Lain
Rekrutmen PPK, Bawaslu Beri Catatan untuk KPU Balam
YKWS: Banjir di Balam Bukan Semerta Bencana Alam
Libur Lebaran, Lonjakan Wisata Balam Capai 30 Persen
Tak Hanya Citra Garden, Pengembang Perumahan Diminta Proaktif
Soal Banjir, Dewan Nilai Pemkot Balam bak Pemadam Kebakaran
Awal Mei PDI-P Balam Buka Penjaringan, Eva Dwiana Masih Miliki Kans
PLN UID Lampung Siap Amankan Pasokan Listrik Idul Fitri 1445H

Berita Terkait

Selasa, 23 April 2024 - 21:34 WIB

Jembatan Way Sabuk Dibangun, BPJN Lampung Himbau Kendaraan Muatan Besar Lintasi Jalur Lain

Selasa, 23 April 2024 - 20:51 WIB

Arinal Bakal Resmikan Gedung Perpusda Baru Bersamaan Membuka Festival Literasi

Selasa, 23 April 2024 - 20:46 WIB

HUT Lampung Perpusda Ramaikan dengan Menggelar Festival Literasi

Minggu, 21 April 2024 - 17:17 WIB

Strategi Diskeswan Wujudkan Lampung Sebagai Lumbung Ternak

Jumat, 19 April 2024 - 20:05 WIB

Disnaker Lampung Bakal Turunkan Tim Pengawas dan Mediator untuk Selesaikan Permasalahan THR

Jumat, 19 April 2024 - 19:59 WIB

Disnaker Lampung Catat 13 Pengaduan Ikhwal THR

Jumat, 19 April 2024 - 19:49 WIB

Realisasi penyaluran KUR Peternakan Lampung Capai Rp1,51 triliun

Jumat, 19 April 2024 - 12:30 WIB

Cuaca Lampung Diprediksi Berawan-Hujan Ringan, Aman untuk Penyeberangan

Berita Terbaru

Tanggamus

Tiga Terdakwa Pidana Pemilu Tanggamus Divonis 8 Bulan

Kamis, 25 Apr 2024 - 00:54 WIB

Walikota Bandarlampung, Eva Dwiana. Foto: Arsip Netizenku.com

Bandarlampung

Tak Hanya PDI-P, Eva Bakal Ikuti Penjaringan Parpol Lain

Rabu, 24 Apr 2024 - 19:18 WIB