Bandarlampung (Netizenku.com): Dalam menghadapi meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan, Kepala Dinas Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan (PPPA) Bandarlampung mengambil langkah dengan memberikan pelatihan keterampilan kepada perempuan di Kota Tapis Berseri.
Tercatat selama satu semester terakhir menunjukkan terjadi 12 kasus kekerasan terhadap perempuan di Kota Tapis Berseri.
Kepala Dinas PPPA Bandarlampung, Maryamah, mengatakan tujuan dari pelatihan ini adalah untuk mengurangi tindakan kekerasan terhadap perempuan di kota tersebut.
Melalui pelatihan bertajuk perempuan rentan kekerasan itu, ibu-ibu di Bandarlampung diberikan keterampilan dalam pembuatan souvenir dompet, tas, dan oleh-oleh khas Bandarlampung.
Keputusan ini diambil setelah melihat data kasus kekerasan yang mayoritas terjadi dalam rumah tangga (KDRT) di Bandarlampung.
“Ketika para ibu di Bandarlampung memiliki keterampilan, mereka dapat menghasilkan uang tambahan,” ungkap Maryamah kepada wartawan Netizenku.com pada Kamis (13/7).
Menurutnya, langkah ini efektif karena kebanyakan kasus KDRT disebabkan oleh faktor ekonomi yang dialami oleh keluarga.
Dengan adanya penghasilan sendiri bagi perempuan di Bandarlampung, diharapkan tindakan KDRT dapat berkurang.
“Kami berharap semua ibu di Bandarlampung memiliki penghasilan sendiri,” tegasnya.
Maryamah juga menjalin kerjasama dengan pusat oleh-oleh Bandarlampung untuk membantu memasarkan produk-produk yang dihasilkan oleh perempuan binaannya.
Dengan begitu, apa yang ia harapkan, yakni seluruh Ibu-Ibu di Bandarlampung memiliki penghasilan sendiri dapat tercapai.
“Kita mengambil orang yang memiliki kompetensi untuk memberikan pelatihan, jadi Ibu-Ibu nantinya memiliki ketrampilan yang memadai,” tutupnya. (Luki)