Bandarlampung (Netizenku.com): Belum usai penyakit Lumpy Skin Diseases (LSD), Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung kini tengah mengantisipasi munculnya antraks, penyakit baru yang mengancam hewan ternak. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri bacillus anthracis dan memiliki potensi penularan yang membahayakan manusia.
Kepala Dinas Pertanian Kota Bandarlampung, Agustini, mengatakan hingga saat ini belum ada kasus penyakit antraks yang dilaporkan di Kota Tapis Berseri. Namun, mengingat bahaya potensial yang ditimbulkannya, langkah-langkah pencegahan telah diambil untuk melindungi masyarakat setempat.
“Setelah saya mendapatkan informasi penyakit antraks muncul di Pulau Jawa. Kami segera mengumpulkan tim untuk mengantisipasi dan mencegah masuknya penyakit ini ke Bandarlampung,” ujar Kepala Dinas Pertanian, Agustini, saat diwawancarai oleh wartawan Netizenku.com, Selasa (11/7).
Selain itu, Pemerintah Kota Bandarlampung turut melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Lampung guna memperketat pengawasan terhadap hewan ternak yang masuk ke wilayah Lampung.
“Hewan yang memasuki Bandarlampung harus dilengkapi surat kesehatan,” pungkasnya.
Langkah-langkah ini diambil sebagai upaya perlindungan terhadap peternak dan masyarakat secara keseluruhan. Pemkot Balam berharap dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, penyakit antraks dapat dihindari dan tidak menyebabkan dampak yang merugikan bagi sektor peternakan dan kesehatan masyarakat.
Pemkot juga mengimbau kepada peternak untuk meningkatkan kewaspadaan dan melaporkan segera jika ditemukan gejala-gejala yang mencurigakan pada hewan ternak mereka. Dengan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan penyebaran penyakit antraks dapat dicegah dengan efektif. (Luki)