Ketua Perppadi Lampung: Perda Distribusi Buat Jera Tengkulak

Redaksi

Jumat, 13 April 2018 - 15:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandarlampung (Netizenku.com): Panen padi dalam waktu bersamaan di Lampung Barat (Lambar), ternyata hanya mampu menekan harga beras dalam waktu yang singkat. Sebab, gabah kering petani sebagian besar dijual kepada tengkulak ke luar daerah Lampung Barat, bahkan hingga ke provinsi lain.

Hal ini diperparah ketika Badan Usaha Milik Daerah Pesagi Mandiri Perkasa (BUMD-PMP) setempat, tidak melakukan inovasi dan berkreasi dalam menjalankan usaha seperti menjadi mitra petani dalam menyelamatkan harga gabah dan beras di Lambar.

Menanggapi hal ini, Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi (Perppadi) Lampung, Midi Ismanto mengatakan, sudah lumrah jika tengkulak dari luar daerah \’bermain\’ di suatu daerah yang memiliki padi atau beras surflus.

\”Ini sudah biasa, artinya tengkulak ini secara langsung mendistribusikan (menjual) gabah ke daerah yang dinilai kekurangan, atau daerah yang sawahnya minim,\” ujar Midi, kepada Netizenku.com, Jumat (13/4).

Baca Juga  BPBD Balam Catat 82 Bencana Alam Selama Satu Semester

Namun menurutnya, ketika gabah didistribusikan ke provinsi lain, sesuai dengan perda yang ada, akan dikenai biaya retribusi gabah. \”Perda ini fungsinya membuat efek jera bagi tengkulak, selain itu juga untuk mengetahui produktivitas gabah atau beras di suatu daerah,\” jelasnya.

Saat ini, kata dia, tingkat kebutuhan masyarakat terhadap beras sangat tinggi. Jadi, apabila suatu daerah memproduksi gabah secara melimpah atau overload, maka didistribusikan ke daerah lain yang masih dibilang minim.

\”Kita ketahui, di Lampung Tengah atau daerah lainnya, memiliki banyak mesin penggilingan padi, dan sangat memungkinkan jika padi ini didistribusikan ke daerah tersebut,\” ucapnya.

Sebab menurutnya, sesuai aturan perda, sah-sah saja, keluar daerah pun boleh asal disesuaikan dengan harga.

Baca Juga  Progres SPAM Bandarlampung Capai 60 Persen

Sebelumnya diberitakan, Anggota DPRD Lampung Barat, Heri Gunawan mengatakan bahwa pihaknya sangat berharap Badan Usaha Milik Daerah Pesagi Mandiri Perkasa (BUMD-PMP), melakukan inovasi dan berkreasi dalam menjalankan usaha seperti menjadi mitra petani dalam menyelamatkan harga gabah dan beras di Lambar.

\”Saat panen tiba, gabah di Lambar melimpah, dan sayang sekali yang membeli gabah ribuan ton tersebut adalah para tengkulak yang datang dari luar daerah Lambar, itu karena BUMD PMP tidak melakukan inovasi dan tanpa kreasi dalam menjalankan badan usaha milik daerah tersebut,\” kata Heri, Selasa (10/4).

Hal itu, kata dia, menyebabkan harga gabah di tingkat petani ditentukan oleh tengkulak, sementara harga beras pasca panen pasti kembali akan merangkak naik, itu karena pedagang beras yang ada di Lambar harus mendatangkan barang dari luar daerah.

Baca Juga  Ombudsman RI Minta Petugas Lapas Perempuan Penuhi Kebutuhan Warga Binaan

\”Sekarang panen, coba liat secara langsung para tengkulak dari berbagai daerah terutama dari Kota Metro, mengambil langsung gabah petani dari sawah, dan harga mereka (Tengkulak,red) yang menentukan,\” sesal Heri.

Untuk itu, harap politisi Partai Demokrat ini, BUMD PPM bisa mengambil peran, yakni membeli langsung gabah yang dihasilkan petani, karena selain harga bisa sesuai dengan HET (Harga Eceran Tertinggi), juga bisa menstabilkan harga beras pasca panen.

\”Kalau gabah petani di tampung oleh BUMD PMP, selain membeli harga gabah sesuai HET, juga akan menstabilkan harga beras, karena ketika pasca panen, BUMD bisa melepas gabah dan berasnya di pasar lokal,\” ujar Heri. (Rio)

Berita Terkait

Telkomsel Hadirkan Program Edukasi Grow Digital Education By.U
Media dan Popularitas
Prevalensi Stunting Balam di Angka 13 Persen, Pemkot Komit Urus Kesejahteraan
Pemkot Balam Berencana Bangun SPBU sebagai BUMD
20 Hari Berturut-turut, Gelaran Porcam Juga Lantik KOK
Kantongi Undangan Resmi, Dapid Siap Sukseskan Kongres PMII
Eva Dwiana Lakukan Sedekah Laut Bersama Ratusan Nelayan
Inflasi Turun, Pemkot Bandarlampung Raup Rp 6,5 M Insentif Fiskal

Berita Terkait

Jumat, 26 Juli 2024 - 15:03 WIB

Pemprov Lampung Lelang Ulang Empat JPTP

Jumat, 26 Juli 2024 - 14:36 WIB

Olahraga Adalah Kunci Pj Gubernur Samsudin Bugar Layani Masyarakat

Jumat, 26 Juli 2024 - 09:48 WIB

Meski Warga NU Nyalon di Pilkada, Tak Semerta NU Lampung Berpolitik

Kamis, 25 Juli 2024 - 16:23 WIB

Baru Pertengahan Semester, PMHP DKP Lampung Capai Target Retribusi 97 Persen

Kamis, 25 Juli 2024 - 11:54 WIB

Disdikbud Lampung Siap Implementasikan Penghapusan Jurusan IPA dan IPS di SMA

Kamis, 25 Juli 2024 - 11:16 WIB

Hingga Triwulan Kedua, PMHP DKP Lampung Sertifikasi 3 Produk Perikanan 

Rabu, 24 Juli 2024 - 18:19 WIB

Pj Gubernur Lampung Ajak Generasi Muda Bangga Berbahasa Lampung

Rabu, 24 Juli 2024 - 17:59 WIB

Bahasa Lampung Terancam Punah, Pj Gubernur Lampung Paparkan Program Pelestariannya

Berita Terbaru

Tulang Bawang Barat

Haderiansyah Hadiri HUT ke-17 IPeKB Tingkat Provinsi Lampung

Jumat, 26 Jul 2024 - 21:09 WIB

Tiga dosen Fakultas Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang, berfoto bersama dengan Sekretaris Dinkes Tubaba, Kader Posyandu, dan guru PAUD di Kecamatan Tulangbawang Udik. (Arie/NK)

Tulang Bawang Barat

Dosen Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Pengabdian Masyarakat di Tubaba

Jumat, 26 Jul 2024 - 19:42 WIB

Ratusan siswa YP Unila antusias ikuti kegiatan Telkomsel, program edukasi bertemakan Grow Digital Education By.U yang diperuntukkan bagi siswa khususnya kelas XI dan XII. (Ist/NK)

Bandarlampung

Telkomsel Hadirkan Program Edukasi Grow Digital Education By.U

Jumat, 26 Jul 2024 - 17:13 WIB

Pj Gubernur Lampung ketika selesai menyeka keringat seusai bermain tenis lapangan. (Foto: Luki)

Lampung

Pemprov Lampung Lelang Ulang Empat JPTP

Jumat, 26 Jul 2024 - 15:03 WIB