Bandarlampung (Netizenku.com): Ratusan massa yang tergabung Koalisi Rakyat Lampung Untuk Pemilu Bersih (KRLUP) kembali mendatangi kantor Gakumdu di Jl. Jenderal Sudirman Bandarlampung, Selasa siang (17/7).
Sementara massa berdemo, di dalam kantor Gakumdu sendiri tidak ada agenda apapun. Hal ini sudah diketahui oleh massa. Meski demikian, massa tetap berorasi dan menginginkan untuk duduk di depan kantor gakumdu.
\”Kami tahu kalau hari ini Gakumdu tidak ada agenda. Tapi kami ingin berorasi dan duduk di depan kantor Gakumdu. Ingat, bahwa kantor itu disewa oleh kita (masyarakat),\” ujar Koordinator aksi, Rismayanti Borthon.
\”Bapak-bapak kepolisian yang terhormat. Kami izin ingin duduk dan melalukan orasi di depan kantor gakumdu. Kasih kami jalan, buka jalan. Kami tidak akan anarki,\” timpalnya.
Dalam aksi ini massa juga membawa poster bertulisan The Real Cagub Lampung dengan gambar Purwati Lee. Wajah Lee terpampang dengan baju seragam gubernur serta berlatar belakang pecahan uang rupiah.
Gambar ini dimaksudkan untuk bos SGC yang diduga oleh massa sebagai dalang politik uang yang menyokong penuh paslon 3 Arinal-Nunik di Pilgub 27 Juni lalu.
\”Kami tidak mau dipimpin oleh perusahan penjajah bernama SGC. Dia dalang semua ini, perusahaan inilah yang mencederai demokrasi Lampung. Usir SGC,\” teriaknya lantang.
Sama dengan orasi hari-hari ssebelumnya mereka juga ingin pihak Bawaslu mendiskualifikasi paslon nomor 3 Arinal – Nunik.
\”Diskualifikasi Arinal – Nunik. Usir antek-antek nya yakni SGC. Kami tidak rela di Bumi Lampung dijajah oleh orang-orang tidak bertanggungjawab seperti paslon 3 dan Purwati Lee,\” tegasnya.
\”Kawan-kawan kita sudah diinjak oleh SGC yang memberi uang sebesar 50 ribu untuk memilih. Ini sama saja kalau SGC membeli harga diri kita seharga tersebut. Lawan kawan!!\” teriaknya lantang. (Rio)