Bandarlampung (Netizenku): Mencium aroma keberhasilan, Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, bakal melaunching Kartu Petani Berjaya (KPB) tepat pada HUT Provnisi Lampung, yakni pada 18 Maret mendatang.
“Jadi hari ulang tahun Lampung berbeda dengan tahun lalu, tetapi hasil kerja keras kita,” kata Arinal, dalam Rapat Orientasi Bersama Pengurus Forum Komunikasi Petani Lampung Berjaya (FKPLB), di Mahan Agung, Bandarlampung, Minggu (12/1).
Sejauh ini KPB dalam masa uji coba di beberapa kabupaten. Melalui kartu ini para petani dapat mendongkrak perekonomian. Program ini merupakan solusi bagi para petani, karena fungsi dasar Kartu Petani Berjaya adalah mensejahterakan, terjaminnya ketersediaan benih dan pupuk bagi para petani.
“DKI membutuhkan 40 persen produk itu, produk itu kan dari petani, inilah yang harus kita lakukan secara bersama. Sehingga kontinuitas, kualitas, nilai tambah petani kedepan akan meningkat, inilah makna kartu petani Berjaya,” jelasnya.
Arinal juga mengungkapkan bahwa adanya temuan di lapangan terkait petani-petani nakal. Di mana para petani yang seharusnya berhak mandapatkan pupuk subsidi hanyalah petani yang memiliki lahan dengan maksimal dua hectare, “Tetapi di lapangan masih banyak petani yang lebih dari dua hektar, nah ini yang perlu kita tertibkan,” sambungnya.
Oleh sebab itu, KPB yang diinsiasi oleh orang nomor satu di Provinsi Lampung ini menjadi solusi dalam menjaga ketersediaan benih dan pupuk bagi para petani.
“Petani itu sebenarnya sudah punya uang, tetapi masalahnya pupuknya yang nggak ada karena dihabiskan dengan petani nakal. Petani kita rata-rata memiliki setengah hingga seperempat hektare, maka saya upayakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) akan kita berikan, ini yang jamin gubernur,” kata Arinal.
Ia juga mengungkapkan tak akan segan-segan menutup akses bagi para pengusaha nakal, terutama dalam sektor pertanian. “Bagi para pengusaha yang nakal, yang tidak tahu diri, akan saya sikat. Karena saya sudah mendapatkan perintah menyikat habis,” pungkasnya.
Ketua Tim Program Kartu Petani Berjaya, M. Yusuf Barusman, mengatakan bahwa sejatinya KPB telah berjalan dan diikuti sebanyak 360 ribu petani yang terferivikasi.
“Aplikasi dan sistem semua sudah siap, ini pak gub meminta hanya Launching. Kartu ini berjalan di bulan Maret, tapi sebenrnya kita sudah berjalan, ini dimulai dari pendataan petani, sampai sore ini 360 ribuan petani yang sudah terverifikasi,” jelasnya.
Ia menjelaskan fungsi KPB secara pokoknya yakni guna menjamin ketersediaan pupuk, benih, dengan harga sesuai, serta menjaminnya pasar bagi para petani. Menurutnya jika sudah memasuki masa tanam sebanyak tiga kali sistem ini akan semakin cerdas. (LENI)