Bandarlampung (Netizenku.com): Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana, saat jalan-jalan sore, memborong kerupuk opak dan tape singkong milik pedagang keliling yang mangkal di Jalan dr Susilo depan Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.
Eva Dwiana berjalan kaki sepanjang Jalan dr Susilo dari Kantor Pemerintah Kota Bandarlampung pada Rabu (25/8) sore bersama sejumlah jurnalis.
Opak dan tape yang diborong kemudian dibagi-bagikan kepada jurnalis dan warga yang melintas.
Pedagang keliling, Sanam (81), mengucap syukur ketika opak dan tapenya diborong Wali Kota Eva Dwiana.
Warga Gang Satim, Kelurahan Pahoman, Kecamatan Pahoman, ini mengatakan Wali Kota Eva Dwiana membayar lebih dari harga yang seharusnya.
“Bunda kasih Rp500.000 ditambah Rp200.000. Alhamdulillah, sehari-harinya biasa dapat Rp400.000,” kata dia.
Sanam, pria tua kelahiran 1941 tinggal bersama istri dan anak-anaknya serta dikaruniai 9 anak, 10 cucu, dan 4 buyut.
Dia mengaku sepanjang penerapan PPKM Level 4 di Kota Bandarlampung sangat memengaruhi omset dagangannya.
“Di PPKM ada penurunan pembeli. Kadang-kadang juga kebanyakan pulang dagangannya. <span;>Namanya jualan, ada sisa, kadang habis, ya namanya rezeki,” ujar dia.
Setiap hari Sanam berkeliling, mendorong sepeda tuanya dari pukul 07.30 Wib menjajakan opak dan tape yang dititipkan penulak.
“Opak tulakan dari berhen, diantar ke saya. Sudah puluhan tahun berdagang kalau tidak di stadion (Pahoman), di (Kantor Dinkes Lampung) sini,” jelas dia.
Usai berdagang di Stadion Pahoman di pagi hari, Sanam pulang ke rumahnya pukul 12.00 Wib beristirahat. Kemudian keliling lagi dan mangkal di Kantor Dinkes Lampung.
“Kalau jualan ya penuhnya ini, sepeda. Jual opak biasanya Rp10.000/3 ikat. Kalau dagangan habis cukup untuk kebutuhan sehari-hari lah. Alhamdulillah (Bunda Eva) banyak perhatian sama Bapak, sering diborong,” tutup dia. (Josua)