Bandarlampung (Netizenku.com): Walikota Bandarlampung, Herman HN, secara resmi menutup kegiatan Festival Dalang Wayang Kulit dan Membatik Lampung Kontemporer Tingkat Kota Bandarlampung, di Tugu Adipura, Sabtu (22/2) malam.
Herman HN mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya pelestarian budaya-budaya lokal di Nusantara. Di Kota Bandarlampung sendiri menurutnya upaya pelestarian terus tetap terjaga.
\”Dari tahun ke tahun kita laksanakan festival dalang, tahun depan masih ada lagi, di bulan Januari mungkin. Mudah-mudahan berlanjut, masalah kebudayaan di kota kita ini harus dilestarikan,\” kata Herman.
Selain itu, Herman juga mengatakan akan mempromosikan para juara festival dalang tersebut untuk maju di perkancahan nasional.
\”Kita akan promosikan para juara untuk ikut festival nasional, ini tidak lain budaya Nusantara kita harus kembangkan di Indonesia, khususnya Bandarlampung,\” tuturnya.
Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Lampung, Sugeng Prayitno Haryanto, mengapresiasi upaya pelestarian yang dilakukan Walikota Bandarlampung, Herman HN.
\”Saya memberikan penghargaan tinggi untuk Pak Wali Bandarlampung, Herman HN, yang menghargai budaya ini,\” ungkapnya.
Pihaknya berharap, festival yang diselenggarakan rutin di setiap tahunnya ini mampu mendongkrak upaya pemerintah daerah lainnya untuk turut serta melestarikan budaya.
\”Sekarang berkembang hingga internasional, nah jangan sampai di internasional gencar di daerah tidak, saya harap semua kabupaten dapat melakukan kegiatan seperti ini,\” ujarnya.
Sementara, Ketua Dekranasda Kota Bandarlampung, Eva Dwiana Herman HN, berharap dengan adanya festival membatik tingkat Kota Bandarlampung menjadi langkah awal untuk mempromosikan buah karya lokal hingga di kenal di tingkat nasional.
\”Mudah-mudahan Batik Lampung, terutama Bandarlampung, khususnya buah karya pengrajin yang baru dapat dikenal di mana-mana,\” ujar Eva.
Untuk diketahui, festival dalang yang ke-4 kalinya ini diikuti oleh 50 peserta dalang yang berasal dari kabupaten/kota di Provinsi Lampung. Dalam pertunjukan seni wayang kulit tersebut berlangsung selama 4 hari 4 malam, mulai dari Rabu (19/2). Para peserta diberi waktu 30 menit untuk menampilkan kebolehannya.
Juara pertama sendiri diraih oleh Ki Haryoko, asal Lampung Timur. Kemudian Juara kedua diraih oleh Mukti Wicaksono, asal Way Kanan, dan ketiga Dedy Setiawan, asal Metro. (Adi)