Tanggamus (Netizenku.com): Dituding jalan-jalan menggunakan mobil ambulance, bahkan sampai viral di media sosial (Medsos), Eka Juansyah Kepala Pekon Tugu Rejo, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus sebut informasi tersebut tidak benar.
Eka Juansyah mengatakan, dugaan alih fungsi mobil ambulance yang dipergunakan untuk jalan-jalan atau kepentingan pribadi kepala Pekon Tugu Rejo tidak benar.
“Meski begitu, ya saya secara pribadi minta maaf kepada masyarakat, atas informasi yang berkembang di Medsos, saya akui mungkin saya lalai, tapi saya tegaskan saya tidak pernah memakai mobil ambulance untuk kepentingan pribadi,” jelas Eka Juansyah, saat dikonfirmasi di kediamannya, Jumat (10/2).
Terkait warga Tugu Rejo yang terhambat dibawa ke rumah sakit sesaat setelah terjadi kecelakaan lantaran mobil ambulance tidak ada di tempat.
“Jadi, waktu terjadi kecelakaan warga saya dengan warga Banjar Negoro tersebut, mobil ambulance milik pekon sedang dipakai untuk mengantarkan Mispan, warga saya juga menjenguk saudaranya sakit di Way Kanan,” terangnya.
Inisiatif memakai mobil ambulance dalam mengantarkan warganya tersebut lanjut Kakon Tugurejo, terpaksa dilakukan lantaran warganya tak mampu menyewa mobil pribadi.
“Karena alasan itulah, jadi saya selaku kepala pekon mesti mengambil keputusan, dan saat akan memakai mobil (ambulance) ini, belum ada kejadian warga yang kecelakaan tersebut. Dan tudingan yang mengatakan kalau mobil ambulance saya pakai untuk jalan jalan, itu tidak benar dan tidak pernah saya pakai buat hal seperti yang dituduhkan, karena kalau mau jalan jalan atau kepentingan pribadi saya pinjam mobil kelurga,” ujarnya.
Ditemui terpisah, Mispan warga Tugu Rejo membenarkan jika ia yang meminta Kepala Pekon mengantar dia dan keluarga menengok saudaranya yang sakit di Way Kanan dengan membawa mobil ambulance.
“Kami berangkat dari (rumah) sini tanggal 8 sekira pukul 05.00 WIB, dan ketika kami sampai Pringsewu, ada informasi warga Tugurejo ada yang kecelakaan katanya, waktu itu kami sempat rembuk mau bagaimana, dan karena kalau mau pulang lagi ke Pekon Tugurejo posisi kami sudah tidak mungkin sampai dalam sejam perjalanan, kemudian kalau saya harus turun dan menunggu mobil saya bingung karena tidak ada ongkos, akhirnya disimpulkan kami lanjut jalan,” beber Mispan.
Lebih lanjut Mispan menuturkan, jika keluarga yang mereka jenguk sebenarnya sudah sakit lama, namun karena keadaan keuangan yang membuat Mispan dan keluarga belum juga bisa menjenguknya.
“Karena itulah saya memberanikan diri mengadukan persoalan ini ke pak Kakon, dan saya minta tolong sama pak Kakon kiranya dapat mengatar saya dan keluarga menjenguk saudara saya di Way Kanan,” ujarnya Mispan.
Saat ditanya terkait isu mobil ambulance kerap dipakai oleh Kepala Pekon untuk kepentingan pribadi dan bukan peruntukannya, Mispan tegas membantahnya.
“Tidak pernah bang, karena saya tahu pak kakon itu memakai mobil itu untuk kepentingan masyarakat dan setahu saya kalau ada warga yang sakit sementara sopir ambulance sedang berhalangan, kepala pekon sendiri yang jadi sopirnya bang, dan menurut saya mobil ambulance ini kan milik masyarakat, jadi selama buat kepentingan masyarakat saat sedang tidak dipakai mengantarkan masyarakat berobat atau yang lain tentu akan sangat membantu masyarakat,” tandasnya. (Arj/Len)