Bandarlampung (Netizenku.com): Walikota Bandarlampung, Herman HN, menapik keras adanya oknum yang mencatut namanya untuk melancarkan aksi hipnotis pada seorang warga.
\”Enggak ada, makanya tanya dulu, ada surat perintah nggak. Jangan masyarakat dibohongi, apalagi dunia politik sekarang sudah menjadi-jadi,\” jelas Herman, usai meresmikan Gedung Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandarlampung, Rabu (12/2).
Ia meminta kepada masyarakat agar tidak tersulut informasi negatif yang marak beredar belakangan ini.
\”Saya sampaikan kepada seluruh masyarakat di kota Bandarlampung agar berpikir yang jernih yang baik, jangan mau dikomporin dengan orang yang tidak bertanggungjawab,\” kata Herman.
Ia juga kembali menegaskan, apa bila oknum tersebut merupakan bagian dari pihaknya, seharusnya oknum telah mengantongi surat tugas darinya.
\”Yang jelas kalau nyatut nama saya harusnya ada surat perintah dari walikota. Kalau gak ada jangan. Ikat orang yang kaya gitu bila perlu,\” tegasnya.
Berdasarkan informasi yang didapat, dua orang pria menghipnotis seorang ibu rumah tangga, Sri Tri Purwigati (56), warga Jalan Urip Sumoharjo, RT 04 LK1 Gang Sungai 7, Kelurahan Gunung Sulah, Kecamatan Way Halim, Senin (10/2) sekira pukul 10.00 WIB.
Dalam melancarkan akal bulusnya, kedua pria yang mengenakan pakaian batik itu membawa peralatan medis, untuk berpura-pura menjadi perwakilan tim kesehatan Walikota Bandarlampung, Herman HN.
Peristiwa itu membuat korban kehilangan 2 cincin emas 24 karat senilai Rp6,3 juta, yang ditukar oleh pelaku dengan emas imitasi.
Atas kejadian tersebut korban melaporkan ke Mapolsek Sukarame, dengan bukti lapor nomor LP/148-B/II/2020/LPG/Resta BL/Sektor SKM. (Adi)
Komentar