Bandarlampung (Netizenku.com):Kepala Bidang Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Kota Bandarlampung, Krisna Laksmana, mencatat sebanyak 80 kali telah melakukan evakuasi hewan liar dan pelepasan cincin.
80 kali evakuasi hewan liar dan evakuasi pelepasan cincin itu terhitung sejak bulan Januari dan Bulan Februari pada 2023.”Beragam laporan masuk Damkartan, dari ular kecil, ular kobra, monyet, kucing, biawak, anjing, sampai bantuan pelepasan cincin yang tidak dapat dilepaskan,” kata dia saat diwawancarai,” Kamis (23/2).
Setelah menerima laporan pihaknya langsung mengirim tim evakuasi untuk menyelesaikan laporan yang telah ia terima, tidak jarang laporan yang menghampiri hanyalah hal yang semestinya dapat diselesaikan secara individu oleh pelapor semisal, laporan ular kecil yang masuk di rumah warga. Laporan itu tidak langsung ia tanggapi dengan mengirim tim evakuasi, akan tetapi memberikan edukasi terlebih dahulu terhadap warga yang melapor.
“Bapak ambil sapu, kemudian ucapkan kalimat bismillah, pukul ular itu atau dibuang keluar,” kata dia memberikan edukasi melalui telepon seluler.
Ia pun kerap, kedatangan warga yang meminta bantuan untuk melepaskan cincin yang sulit terlepas di jarinya. Tidak mau terkena getah, saat memberikan bantuan yang dinilai membahayakan warga dan timnya, ia mengajukan perjanjian dengan warga yang berbunyi tidak bertanggung jawab pada saat terjadi hal yang tidak diinginkan, ketika itu disepakati maka ia dan timnya akan berusaha semaksimal mungkin meringankan kesulitan warga.
“Kita ini kedinasan baru alat-alat masih terbatas, takutlah ki. APD aja masih apa adanya, hanya ada APD kebakaran, padahal kan ada APD khusus penyelamatan, seperti baju untuk mengamankan sarung tawon, tongkat pengamanan ular cobra, sarung tangan khusus itu harusnya ada,” terangnya.
Dikatakannya, belum lama ini timnya ada yang dibawa ke rumah sakit lantaran terkena patokan ular cobra, ia pun menerangkan, hewan hasil evakuasi Damkartan dirilis ketempat yang jauh dari Bandarlampung sedangkan ular-ular kecil dipelihara di kadang buatannya untuk memberikan edukasi terhadap anak sekolahan.
“Hewannya kita rilis karena kalau mau dipelihara kitakan tidak ada uang, kalau yang tidak berbisa kita pelihara untuk edukasi. Anak TK setiap hari datang kemari,” tutupnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data yang ia himpun, sepanjang Januari dan Februari 2023 tercatat evakuasi ular sebanyak 30 kali, biawak 6 kali, evakuasi sarang tawon 20 kali, kucing 9 kali, monyet 1 kali, anjing 1 kali, dan evakuasi pelepasan cincin sebanyak 13 kali. (Luki)