Bandarlampung (Netizenku.com): Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Lampung (Unila) menggelar aksi berdaulat menuntut ketidak adilan di kampus segera dibebaskan.
Presiden BEM Unila Muhammad Fauzul Adzin dalam orasinya di depan gedung rektorat Senin (9/7) mengatakan, ada ketidak adilan dalam peraturan rektor Unila No 3 tahun 2017 tentang tata cara pemberian penghargaan dan sanksi kepada mahasiswa.
“Kampus yang seharusnya menjadi tempat aman dan nyaman bagi mahasiswa untuk mengembangkan dirinya kini telah diubah menjadi tempat yang angker dan penuh ketakutan,\” katanya.
Gerakan mahasiswa Unila berdaulat dideklarasikan di bundaran air mancur Unila. \”Kami meminta wakil dekan 1 dan wakil dekan 3 Fakultas Teknik meminta maaf soal pengancaman dicabutnya beasiswa bidikmisi, pemberian nilai E pada seluruh mata kuliah hingga skorsing kepada mahasiswa Teknik. Kami juga meminta peraturan rektor no 3 di revisi kembali,” tambahnya.
Dengan berbagai macam tindakan represif yang dilakukan birokrat dan dalam rangka memperingati kematian \’hak mahasiswa\’ serta pembungkaman aspirasi mahasiswa, hingga kriminalisasi dalam kegiatan kemahasiswaan, karena itu pihaknya melakukan gerakan ini.
“Mahasiswa itu bebas, jadi kembalikan kebebasan berekspresi mahasiswa dan tolak pembungkaman mahasiswa,\” tandasnya. (Aby/Mei)