Tulangbawang Barat (Netizenku.com): Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Republik Indonesia Dr Ir Airlangga Hartarto, M,BA.,M.MT menyaksikan langsung panen perdana Padi Gogo pada proyek Penelitian Padi Gogo milik PT. Huma Indah Mekar (PT HIM) di divisi II Tiyuh Penumangan, Kecamatan Tulangbawang Tengah Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Sabtu (12/2).
Pada Panen Perdana tersebut, Menko Perekonomian didampingi Deputi II (Pangan dan Pertanian) Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian Ir. Musdhalifah Machmud, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Bupati Tubaba Umar Ahmad, Pemilik Perusahaan Bakrie Sumatera Plantations (BSP) Abuizal Bakrie, Sekjen DPP Partai Golkar Lodewijk F Paulus, Anggota DPR RI Nurul Arifin dan Hanan A Rajak, Kasat Brimob Polda Lampung, Kapolres Tubaba AKBP Sunhot P Silalahi, Dandim 0412 Lampung Utara dan dihadiri unsuf Forkompinda lainnya, kepala OPD Pemkab Tubaba, Camat Tulangbawang Tengah, para kepalo Tiyuh dan tamu undangan.
Menko Perekonomian, Airlangga mengapresiasi panen perdana Padi Gogo milik PT.HIM yang tentunya menggunakan sentuhan teknologi dan uji coba. Padi Gogo ini diharapkan dapat terus memberikan hasil yang positif dan dapat terus didorong, terutama di lumbung pangan yang airnya terbatas, dan dapat dikembangkan untuk kalangan petani khususnya di Tubaba.
“Panen Padi Gogo perdana ini mampu menghasilkan sebanyak 5,3 ton per hektar dengan lahan seluas 84 hektar,” kata dia.
Menko Airlangga pada kesempatan tersebut mendorong Pemerintah Daerah dan seluruh lapisan masyarakat untuk membangun pertanian dari hulu hingga hilir yang lebih berdaya saing dengan produktivitas tinggi. Selain itu juga dengan menggunakan benih unggul dan pengaplikasian mekanisasi pertanian sehingga mampu swasembada pangan dan berkontribusi positif bagi perekonomian nasional.
“Indonesia sebetulnya dalam 3 tahun terakhir kita tidak pernah impor beras, jadi sebenarnya kita dalam 3 tahun terakhir swasembada beras. Dan bahkan sekarang beras kita relatif aman, kita akan masuk musim panen yang bisa mendapatkan 14 sampai 15 juta ton. Kita juga sudah mendapat permintaan negara lain untuk impor beras dari Indonesia,” ulasnya.
Menurutnya, dalam agenda Pembangunan Nasional tahun 2022-2024, Pemerintah juga tengah memprioritaskan program peningkatan ketersediaan, akses, serta kualitas konsumsi pangan. Sebagai salah satu wujud upaya meningkatkan ketersediaan konsumsi pangan tersebut Pemerintah mendorong pengoptimalan budidaya Padi Gogo di berbagai daerah.
“Padi Gogo dipilih karena merupakan jenis padi yang dapat ditanam pada areal lahan kering atau biasa disebut dengan padi tegalan. Budidaya Padi Gogo juga menjadi solusi dalam pemanfaatan eks lahan perkebunan dan dapat diaplikasikan di daerah bercurah hujan rendah,” terangnya.
Berbagai provinsi di Indonesia, lanjut Menko Perekonomian, telah melakukan budidaya Padi Gogo, salah satunya adalah Provinsi Lampung. Sebagai Provinsi yang termasuk dalam urutan ke lima produsen padi nasional, adanya budidaya Padi Gogo mendorong peningkatan jumlah produksi padi dan ketersediaan pangan di wilayah ini.
Pemerintah terus berkomitmen untuk memberikan perhatian pada ketahanan pangan nasional, karena sektor pangan mempunyai peran yang vital bagi kehidupan suatu bangsa. Keseriusan Pemerintah dalam memperhatikan ketahanan pangan ini terbukti sektor pertanian ini tetap mampu resilience di masa pandemi.
“Sektor pertanian juga menjadi sektor berperan besar dalam menopang ketahanan pangan nasional, sektor pertanian juga berhasil tumbuh positif 2,08 persen pada triwulan IV tahun 2021,” tutupnya.
Dalam kesempatan itu juga, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengapresiasi atas terselenggaranya panen perdana Padi Gogo milik PT HIM. Dengan panen perdana ini menandakan perekonomian di Lampung pada masa pandemi ini sanggup bertahan walaupun secara nasional perekonomian Indonesia cenderung menurun.
“Lampung sanggup bertahan, bahkan kita mampu ekspor melebihi dari kebiasaan yang ada dan saya ingin membuktikan kepada Menteri Perekonomian bahwa Lampung itu memang betul sebagai ekonomi terbaik di Indonesia khususnya di Sumatera,” kata Arinal.
Pemprov Lampung, lanjut Gubernur, sangat memberikan penghargaan kepada Pak Aburizal Bakrie telah memberikan contoh kepada masyarakat bagaimana mengembangkan padi sawah kering (Padi Gogo) yang bisa menghasilkan panen gabah kering hingga 5,3 ton/herktar yang hasilnya tidak jauh berbeda dari jenis padi sawah yang mencapai 7-8 ton/hektar.
“Hasil panen mencapai 5,3 ton perherktar ini sudah luar biasa. Jika padi sawah hasilnya bisa mencapai 7-8 ton ini juga karena membutuhkan pembiayaan tinggi dan konsentrasi sumber daya airnya sangat luar biasa. Nah, kalau ini sudah bisa dilakukan maka irigasi itu nanti bisa berfungsi untuk komoditi yang lain tidak hanya sawah dan saya berjanji ingin memulihkan ekonomi Lampung. Hari ini Lampung sebagai nomor 5 produksi nasional,” ucapnya.
Sementara, Direktur BSP Adhika Andrayudha Bakrie mengatakan Kelompok usaha Bakrie mendukung pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah dalam pengembangan padi Gogo dengan harapan Padi Gogo dapat menjadi solusi untuk menambah pendapatan untuk para petani.
“Kami sangat terkejut bangga dan terimakasih bahwa Bapak menko Perekonomian dapat berkunjung bersama masyarakat dalam panen perkebunan percobaan padi ladang ini. Bapak Airlangga Hartarto memberikan kami semangat untuk berbuat lebih dalam pengujian Padi Gogo ini,” terangnya.
Di usianya yang menginjak 80 tahun, kata dia, usaha Bakrie berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik untuk negeri inovasi-inovasi terus diakukan salah satunya mendukung program pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam sektor ketahanan pangan dan gizi. berkontribusi secara langsung dengan menyediakan lahan pertanian yang bisa dibilang berbeda dengan lahan pertanian pada umumnya karena memang lahan pertanian atau sawah yang digunakan merupakan lahan dengan tanah yang kering proses penanaman dan panen nya pun sudah di modernisasi dengan menggunakan mesin.
“Walaupun sebenarnya perkebunan ini masih sebagai perkebunan percobaan sesuai izin yang diberikan Bapak Gubernur. Kami menguji 5 varietas Padi Gogo di lokasi ini, hasil panen rata-rata menghasilkan 5,3 ton yang tentunya merupakan sebuah hasil yang luar biasa. Semoga pertanian Padi Gogo yang sudah dibangun oleh PT.HIM bisa menjadi contoh bagi petani padi dan bisa menjadi model bisnis masa depan,” singkatnya. (Arie/Leni)