Lampung (Netizenku.com): Seorang wanita asal Lampung tertimbun reruntuhan puing Hotel Roa Roa, Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) akibat musibah gempa dan tsunami.
Namun akhirnya korban bernama Fitri Leonika tersebut berhasil diselamatkan.
Dari informasi yang dihimpun, Fitri menginap di kamar 209 Hotel Roa Roa. Namun pihak hotel tidak memiliki data lengkapnya, karena soft file maupun hard file tertimbun reruntuhan.
\”Ciri-ciri fisik Fitri berusia sekira 25 hingga 30 tahun, kulit kuning langsat dan rambut hitam lurus,\” tulis Tommy, wartawan salah satu tv swasta dalam grup WhatsApp \’Lampung Online\’, Minggu malam (30/9/2018) sekira pukul 20.00.
Sebelumnya, Fitri diketahui tertimbun puing reruntuhan hotel tersebut.
“Di dalam Hotel Roa Roa yang runtuh di Palu ada korban berteriak tolong namanya Fitri dari Lampung,” ujar Tomy.
Menurut dia, Tim SAR sedang membantu mengeluarkannya dari dalam reruntuhan
“Korban cuma berteriak minta tolong ‘saya Fitri asal Lampung’. Dalam Hotel Roa Roa diprediksi ada 56 tamu di dalam” kata Tommy lagi.
Sementara itu, satu hari setelah gempa 7,4 SR yang menghantam Palu, Sulteng, masih banyak korban yang diduga tertimpa puing bangunan.
Mereka bahkan terus mengirimkan sinyal pertolongan kepada warga sekitar. Salah satunya mengaku berasal dari Lampung bernama Fitri itu.
“Di Ramayana masih ada sinyal minta pertolongan. Dia masih hidup di sana,” kata Kasubdit Operasi Basarnas, Agus Hariono di Palu, Sulteng, Minggu (30/9/2018).
Pihak Basarnas terus mengupayakan evakuasi korban dengan memberikan makanan dan minuman sehingga korban dapat terus dapat bertahan hidup.
Sementara itu, Direktur Operasi Basarnas Brigjen (Mar) Bambang Suryoaji mengatakan ada beberapa lokasi yang menjadi pusat evakuasi pihaknya.
Di lokasi-lokasi itu diduga masih banyak korban yang selamat meski tertimpa puing bangunan.
“Lokasinya ada di hotel Roa Roa, Perumnas Balaroa, Pantai Talise, dan Supermarket Ramayana,” sebutnya.
Khusus Hotel Roa-roa dan Ramayana, diperkirakan masih banyak kornan yang belum berhasil dievakuasi di sana.
“Dugaan kita masih banyak korban yang masih hidup,” sambungnya.
Hingga pagi tadi, korban meninggal yang terdata oleh pihak Basarnas berjumlah 388 orang dan warga yang berhasil dievakasui berjumlah 138 orang.
“Data ini yang kami terima dan belum dipadukan dengan data-data yang berada di posko utama,” kata dia. (ruslan/dbs)