Metro (Netizenku.com): Pemerintah Kota Metro menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RPJMD dalam rangka penyusunan dokumen revisi RPJM Kota Metro tahun 2016–2021, di Aula Pemerintah Kota Metro, Jumat (18/5).
Kepala Bappeda Kota Metro, Bangkit Haryo Utomo, melaporan bahwa dokumen RPJMD 2016-2021 sesuai dengan ketentuan Perda Kota Metro nomor 24 tahun 2016 dan Peraturan Walikota Metro Nomor 37 tahun 2017, tentang perubahan atas peraturan Walikota Metro Nomor 31 tahun 2016.
“Berdasarkan peraturan Walikota Metro Nomor 31 tahun 2016, tentang susunan, tugas dan fungsi perangkat daerah Kota Metro mengenai penguatan tugas dan fungsi OPD. Di mana dari peraturan ini menghasilkan 15 program baru dan ditambah dengan 5 program baru untuk percepatan perwujudkan visi Kota Metro,” jelasnya.
Dirinya juga memaparkan hasil pencapaian kinerja 2016-2017 bahwa terdapat program yang mengalami penurunan, di antaranya urusan di bidang pendidikan, pekerjaan umum dan penataan ruang, penanaman modal dan perizinan, tenaga kerja serta pangan. “Namun terdapat juga peningkatan indikator program, diataranya dari pemangku Dinas Kesehatan dan Dinas Satuan Polisi Pamong Praja,” ungkapnya.
Sementara itu, Walikota Metro, Ahmad Pairin, dalam sambutannya mengatakan, musrenbang RPJMD Kota Metro ini merupakan tahapan penyempurnaan kebijakan jangka menengah dan menyesuaikan terhadap regulasi yang ada.
“Visi Kota Metro sebagai Kota pendidikan yang selama kurang lebih 12 tahun terakhir ini menjadi roh utama dalam pembangunan di Kota Metro, telah kita dicapai dengan baik,” ujar Pairin.
Menurutnya, pendidikan merupakan salah satu tolak ukur beberapa indikator kinerja pembangunan, seperti indeks pembangunan manusia dan kemiskinan. Pendidikan menjadi salah satu mata rantai konstruksi kesejahteraan masyarakat yang tidak bisa dipisahkan dari pembangunan sektor lainnya.
“Untuk itu saya meminta kepada seluruh dinas terkait, terutama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, untuk melakukan penataan yang lebih validasi terhadap kondisi masyarakat di sektor pendidikan dari angka putus sekolah, angka partisipasi sekolah, angka melek huruf dan indikator lainnya. Perlu dilakukan analisa penyebab kenaikan dan tubuhnya angka-angka tersebut,\” ucap Pairin.
Pairin menuturkan, untuk wujudkan sebagai Kota Wisata keluarga diperlukannya kerja keras dari semua pihak. “Pada tahun 2019 kami masih memfokuskan kembali pada sektor wisata keluarga pembangunan industri, serta pelaksanaan event-event untuk mempromosikan destinasi dilaksanakan melalui program-program baru dan dilaksanakan secara terintegrasi,” tutupnya.
Dalam acara tersebut dihadiri oleh Walikota Metro, Wakil walikota Metro, ketua DPRD kota metro, Sekda Kota Metro, Kepala BPS Kota Metro, para Staf Ahli Walikota dan Asisten Sekda Kota Metro serta Kepala OPD se-Kota Metro. (ADV)