Bandarlampung (Netizenku.com): Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bandarlampung akan menggelar aksi protes di depan gedung Pembangkit Listrik Negara (PLN) Provinsi Lampung. Aksi ini merupakan respons terhadap pemadaman listrik selama dua hari di Provinsi Sai Bumi Ruwa Jurai yang dinilai telah melumpuhkan perekonomian setempat.
Ketua Cabang PMII Bandarlampung, Dapid Novian Mastur, menyatakan bahwa pemadaman listrik di Provinsi Lampung telah menyebabkan perekonomian daerah tersebut lumpuh total.
“Dampak dari pemadaman listrik ini sangat besar, mulai dari sektor bisnis, industri, UMKM, hingga pendidikan. Ini sangat merugikan masyarakat dan menghambat segala aktivitas,” kata Dapid, Rabu (5/6).
Pemadaman listrik ini terjadi akibat gangguan transmisi SUTT 275 Kv linggau-lahat atau gangguan jaringan bleed system yang mencakup beberapa wilayah di Sumatera, termasuk Lampung. Pemadaman dimulai sejak 4 Juni 2024, pukul 10.57 WIB dan berdampak signifikan pada stabilitas dan kinerja masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Dalam aksinya, PMII Bandarlampung menuntut PLN untuk mempertanggungjawabkan kelalaian dan ketidakseriusan dalam menjalankan tugas pelayanan masyarakat.
“Pihak PLN belum memberikan solusi konkret, hanya permintaan maaf belaka. Kejadian ini sangat merugikan masyarakat dan harus segera diselesaikan,” tegas Dapid.
PMII Bandarlampung juga mengajak seluruh elemen masyarakat Provinsi Lampung, termasuk OKP, BEM, ORMAS, NGO, UMKM, OJOL, dan solidaritas lainnya, untuk bergabung dalam aksi ini.
“Perjuangan dan solidaritas dari semua elemen sangat dibutuhkan untuk menyampaikan tuntutan hingga dikabulkan,” tambahnya.
Aksi ini juga didasarkan pada pelanggaran terhadap beberapa regulasi terkait penyaluran tenaga listrik, yaitu UU No 30 Tahun 2009, Permen ESDM No 8 Tahun 2023, dan Permen ESDM No 18 Tahun 2019.
PMII Bandarlampung menegaskan bahwa pihak terkait harus segera merespons persoalan ini secara serius dan memberikan solusi yang nyata demi kepentingan masyarakat luas. (Luki)