Bandarlampung (Netizenku.com): Komunitas Odapus Lampung (KOL) menggelar seminar dan talkshow mengenai penyakit lupus, dalam rangka memperingati Hari Lupus se- dunia di Klinik dan Laboratorium Prodia, Jalan Jenderal Sudirman, Bandar Lampung, Minggu (13/5).
Seminar yang mengusun tema \’Never Give Up\’ ini menghadirkan tiga narasumber yang berkompeten dibidangnya. Para narasumber itu antara lain psikolog Ratna Widiastuti, S.Psi, MA, dr Rina Kriswiastiny, Sp.PD, dan dr Firhat Esfandiari, Sp.PD.
Pemerhati Lupus, Lampung dr Firhat Esfandiari, Sp.PD yang juga menjadi nara sumber meminta pemerintah daerah setempat bisa ikut berperan dalam memperhatikan dan menangani para penderita penyakit Lupus di Bumi Ruwai Jurai.
Firhat mengatakan saat ini para penderita penyakit lupus harus melakukan perobatan di Jakarta. \”Mereka berobat ke Jakarta. Harapannya Pemerintah setempat bersama Rumah-Rumah Sakit bisa menyediakan pengobatan bagi para penderita lupus di Lampung,\” jelasnya.
Ia menerangkan, lupus merupakan suatu penyakit yang tidak menular. Menurutnya, penyakit lupus atau Systemic Lupus Erythematosus (SLE) berhubungan dengan kekebalan tubuh dimana imunitas yang seharusnya menangkal bakteri, virus atau melindungi jaringan tubuh, tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya atau menyimpang.
Pada lupus, yang terjadi justru imunitas tubuh malah berbalik menyerang jaringan sehat dari pemilik tubuh dan ia dapat mengenai berbagai organ dari odapus tadi. Karena itu pula lupus digolongkan sebagai salah satu penyakit autoimun.\”Jadi penting sekali kegiatan ini (Seminar-red) kita semua harus tau bahwa lupus bukan penyakit yang menular,\” ujarnya.
Sementara, Ketua Yayasan Odapus Indonesis Jakarta, Tira Savitri mensuport kegiatan yang digelar Komunitas Odapus Lampung.
\”Tujuannya, kami ingin mereka sama seperti komunitas-Komunitas yang lain, bisa menjadi satu wadah untuk para penderita panyakit lupus dan meng gandeng dokter terkait sehingga tidak perlu berobat ke jakarta,\” ujarnya.
Ke depan ia berharap, para penderita Odapus di Lampung bisa menjadi odapus yang berkualitas dan berproduktif untuk dirinya dan orang lain.
\”Karena ketika mereka bisa hidup berkualitas dan produktif, maka mereka bisa berbagi untuk teman-teman penderita Odapus lainnya,\” tutupnya. (Sansurya/Febir)