Bandarlampung (Netizenku.com): Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung berupaya meningkatkan kapasitas produksi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di daerahnya melalui pelatihan sumber daya manusia (SDM) di sektor tersebut.
“Saat ini masyarakat memang mulai memiliki antusiasme tinggi terhadap produk-produk lokal, jadi perlu terus kembangkan UMKM Lampung,” ujar Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung Syamsurizal Ari, Senin (13/3).
Ia mengatakan saat pandemi COVID-19 berlangsung UMKM menjadi salah satu penopang perekonomian, sehingga pihaknya terus mendukung pertumbuhan sektor UMKM di daerahnya.
“Untuk menangkap peluang pertumbuhan UMKM, maka akan dilakukan peningkatan kapasitas produksi produk UMKM di daerahnya,” katanya.
Dijelaskannya dalam meningkatkan kapasitas produksi produk UMKM di daerahnya, akan dilakukan pula peningkatan daya saing bagi SDM.
“Terus didorong untuk peningkatan daya saing serta kapasitas SDM UMKM melalui pelatihan serta pembekalan, agar pelaku UMKM kita yang hampir 54 persen merupakan perempuan dapat memiliki kemampuan yang mumpuni,” ucapnya.
Menurut dia sebagai upaya meningkatkan kapasitas produksi produk UMKM. Pihaknya juga meminta pelaku UMKM lokal dapat memanfaatkan momentum bergeliatnya festival ataupun bazar di daerah.
“Saat pandemi COVID-19 sangat tinggi semua pemasaran produk UMKM dilakukan secara daring, dan dengan mulai bergeliatnya festival, ajang, serta bazar pelaku UMKM dapat memaksimalkan pemasaran produk secara langsung,” tambahnya.
Berdasarkan data perkembangan sektor Koperasi dan UKM, jumlah UMKM di Lampung tercatat ada sebanyak 192.234 unit.
Yang terdiri dari usaha mikro 182.655 unit, usaha kecil sebanyak 9.303 unit dan usaha menengah sebanyak 276 unit.
Sebelumnya Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mengatakan bahwa peningkatan kapasitas dan mutu sumber daya manusia merupakan satu dari tiga kunci UMKM dapat bertahan di era disrupsi.
Ketiga kunci bertahannya UMKM tersebut yaitu meningkatkan kapasitas SDM UMKM agar tumbuh menjadi wirausaha produktif dan terhubung dengan ekosistem digital.
Lalu membangun serta memperkuat proses bisnis UMKM, dan yang terakhir adalah meningkatkan akses pasar serta pemasaran produk UMKM. (Luki)