Liwa (Netizenku.com): Sampai saat ini 12 ekor gajah liar, masih berada di wilayah Pekon Banding Agung Kecamatan Suoh Lampung Barat. Polisi dari Subsektor Suoh, Bhabinkamtibmas dan petugas Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS), terus melakukan pemantauan dan penggiringan.
Kapolres Lampung Barat, AKBP Rachmat Tri Haryadi, S.Ik, MH melalui Kapolsek Sekincau Suharjono, mengatakan, tim terpadu masing-masing, anggota Polisi, petugas BBTNBBS, WWF, WCS, pawang gajah (marhot), dan masyarakat pekon Roworejo, Banding Agung dan Sidorejo, terus menggiring kawanan berbobot besar tersebut.
\”Kami terus menggiring 12 ekor gajah yang berada di perkebunan warga, dan mudah-mudahan dalam waktu tepat, hewan dilindungi tersebut akan kembali ke habitat aslinya di kawasan TNBBS,\” kata Suharjono, Rabu (9/10).
Menurut Suharjono, saat ini kawanan gajah liar tersebut berada di Umbul Serup Pekon Banding Agung, dan mudah-mudahan akan menjauh dari pemukiman dan perkebunan warga, karena sampai saat ini warga setempat masih terus was-was.
\”Beberapa waktu lalu, kawanan gajah tersebut sudah merusak enam rumah/gubuk warga setempat serta merusak kebun terutama tanaman pisang, dan mudah-mudahan dalam waktu dekat mereka akan kembali masuk hutan yang merupakan habitat aslinya,\” harap Suharjono.
Sementara terkait masuknya satu ekor gajah liar berukuran besar di wilayah Pekon Padang Cahya kecamatan Balikbukit, pihak-pihak terkait, seperti Pol PP, Polhut, KPH, Babinkamtibmas, Mitra Polhut, TNBBS dan Masyarakat/kadus, terus melakukan pemantauan dan penggiringan.
Kasat Pol PP Lampung Barat, Henry Faisal, mengatakan tim terpadu terus melakukan pemantauan pergerakan gajah liar tersebut, serta berusaha menggiring untuk kembali ke habitatnya, tetapi memang sampai saat ini belum berhasil.
\”Tim terpadu sudah menggiring hewan liar tersebut, tetapi memang belum berhasil, dan untuk menghindari kejadian hal-hal yang tidak diinginkan dua kepala keluarga yang rumahnya tidak jauh dari lokasi gajah tersebut sudah kami evakuasi, dan meminta semua masyarakat setempat untuk tetap waspada,\” kata Henry. (Iwan)