Talangpadang (Netizenku.com): Musibah kebakaran yang terjadi pada Jumat malam (21/1) sekira pukul 21.00 WIB yang menimpa rumah Nana dan Ati, warga Dusun Megadua, Pekon Talangpadang, Kecamatan Talangpadang, menyisakan kecewa dan geram kepada Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Tanggamus.
Kegeraman masyarakat ini disebabkan lambannya penanganan pemadaman api oleh pihak Damkar, dimana menurut warga semua tindakan dan respon tidak sesuai dengan SOP dan sangat mengecewakan.
Muhammad Sa’i salah seorang warga yang ditemui di sekitar lokasi menuturkan, pada saat kejadian kebakaran sekira pukul 21.30 WIB, Muhammad Sa’i langsung menghubungi pihak Damkar via telpon, namun sampai dua jam, pihak pemadam kebakaran belum juga datang.
“Pada saat kejadian pukul 21.30 WIB saya mencoba menghubungi pemadam kebakaran tapi sampai dua rumah habis terbakar mobil pemadam belum juga datang, bayangkan pak, ribuan liter air yang ada di bak penampungan rumah saya sampai habis dipergunakan untuk memadamkan api, tapi mobil pemadam belum juga datang,” jelasnya dengan nada kecewa.
Ditambahkan Muhammad Sa,i, mewakili masyarakat, berharap kedepannya agar pihak pemadam kebakaran selalu standby 24 jam jangan ada alasan mobil rusak dan sebagainya.
“Saya berharap kepada pihak pemadam kebakaran untuk selalu siap 24 jam tidak ada alasan mobil rusak atau yang lain-lain,” harapnya.
Hal senada juga disampaikan Wely, warga setempat, menceritakan kronologi kejadian.
“Waktu itu pukul sembilan saya sedang di rumah dan mendengar tetangga teriak ada kebakaran, lalu saya memberitahukan kepada warga yang lain dan langsung memadamkan api semampunya sampai akhirnya datang polisi dan TNI ikut membantu,” ucapnya.
Seperti diketahui bahwa musibah kebakaran yang menimpa dua rumah yang bergandengan di Dusun Mega, Pekon Talangpadang, terjadi pukul 21.00 WIB tersebut, belum dapat diketahui sumber api dan kerugian, meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Di tempat yang sama Erwin salah satu driver 2 mobil pemadam kebakaran yang datang setelah dua jam warga padamkan api menjelaskan keterlambatan pihaknya bahwa mereka mendapat laporan, dikarenakan mobil Damkar yang ada di Pos Damkar Gunungalip (Gulip) mengalami kerusakan dan tidak dapat beroperasi maka petugas piket yang ada di pos tersebut dikondisikan ke pos Damkar Kotaagung.
“Sebenarnya mobil yang ada di pos Sukabanjar, Gulip itu kendaraan dari pos Damkar Kecamatan Pulaupanggung, namun mobil itu rusak karena kecelakaan, dan mobil yang ada di pos Sukabanjar juga dalam keadaan rusak sehingga tidak bisa beroperasi dan ini kami datangkan dari pos pemadam yang ada di Kotaagung,” jelas Erwin. (rls/Arj/Len)