Liwa (Netizenku.com): Tim Reaksi Cepat Penegakan Perda dan Perbub (TRC Gakda) Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Lampung Barat, berhasil menjaring empat orang yang menjual rokok di kawasan tanpa rokok (KTR).
Dikatakan Kasat Pol PP, Haiza Rinza, yang berhasil dijaring dari kompleks Perkantoran Pemkab Lampung Barat, adalah tiga orang SPG perempuan dan seorang sopir, yang menawarkan dan menjual rokok classmild. Tetapi tidak dikenakan sanksi kurungan atau denda karena mereka tidak mengetahui wilayah tersebut sebagai area KTR.
\”Anggota kami telah menjaring tiga orang wanita berprofesi sebagai SPG dan seorang supir yang menjual rokok classmild di lingkungan perkantoran Pemkab Lampung Barat, yang merupakan area KTR, tetapi karena mereka tidak mengetahui aturan tersebut, keempatnya tidak dilakukan penahanan dan denda, hanya diberikan surat peringatan,\” kata Haiza.
Menurut Haiza Rinza, komplek perkantoran Pemkab Lampung Barat merupakan area KTR, sesuai dengan Perda Nomor 1 Tahun 2017. Maka yang telah ditetapkan sebagai area KTR tidak diperbolehkan, mempromosikan, mengiklankan, menjual dan atau membeli produk rokok dan/atau produk tembakau lainnya pada KTR.
\”Komplek perkantoran Pemkab Lampung Barat, merupakan area KTR, maka sesuai dengan Pasal 11 ayat 2 Perda Nomor 1 Tahun 2017, tidak diperbolehkan mempromosikan, menjual dan atau membeli produk rokok atau produk tembakau,\” jelasnya.
Untuk diketahui kata Haiza, bagi yang melanggar Perda Nomor 1 Tahun 2017, Pasal 12 ayat (2), maka akan diberikan sanksi berupa hukuman pidana kurungan paling lama tujuh hari atau dengan Rp5 juta.
\”Kami mengajak seluruh masyarakat untuk mematuhi aturan, karena dengan tidak merokok di tempat umum atau area KTR, berarti ikut serta melindungi kesehatan masyarakat dari bahaya asap rokok, memberikan ruang dan lingkungan yang bersih dan sehat, bebas dari asap rokok dan membudayakan hidup sehat,\” kata dia. (Iwan)