Liwa (Netizenku.com): Yayasan Pendidikan Taman Kanak-kanak/Kelompok Bermain (TK/Kober) Alif Liwa, Balikbukit, Lampung Barat, memberikan kenyamanan dan ketenangan kepada orang tua siswa. Karena dari kedatangan murid sampai kepulangan, selalu menjalankan protokoler kesehatan dengan ketat.
Kepala Sekolah TK/Kober atau biasa disebut dengan PAUD Alif, Riswani, mengatakan untuk menjaga anak-anak dari penularan virus Covid-19, pihaknya menjalankan protokoler kesehatan dengan ketat. Seperti melakukan penyemprotan cairan disinfektan di lingkungan belajar dan bermain.
\”Alhamdulillah, saat ini proses belajar mengajar di Lampung Barat sudah dimulai, namun untuk tetap menjaga kenyamanan dan ketenangan guru, dan orang tua siswa, kami setiap menjelang dan setelah pulang sekolah melakukan penyemprotan cairan disinfektan,\” kata dia.
Untuk saat ini kata Riswani, proses belajar mengajar dari Pukul 8.00-9.30 WIB sesuai dengan surat edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Barat. Setiap kedatangan siswa-siswi, di pintu gerbang dilakukan pengecekan suhu tubuh menggunakan termometer digital, menggunakan hand sanitizer, mencuci tangan dengan sabun, serta tetap menjaga jarak anak-anak.
\”Seluruh guru, siswa dan orang tua atau wali murid yang mengantarkan anak-anaknya diwajibkan menggunakan masker, setelah sampai pintu gerbang langsung di cek suhu tubuh menggunakan termometer digital, cuci tangan pakai hand sanitizer dan sabun, serta masing-masing guru sudah ditetapkan untuk menjaga anak-anak untuk tidak melakukan kontak fisik,\” jelasnya.
Sementara terkait apakah proses belajar mengajar tatap muka akan tetap dilanjutkan, atau akan kembali belajar di rumah, kata Riswani, pihaknya akan menaati apa yang yang menjadi kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Barat.
\”Kami belum tahu apakah proses belajar mengajar tatap muka ini akan dilakukan selama tahun pelajaran, atau sementara hanya untuk proses pengenalan saja, untuk selanjutnya kembali belajar dari rumah. Kami siap menjalankan apapun kebijakan dari pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,\” ujarnya. (Iwan/leni)