Liwa (Netizenku.com): Satu persatu rider yang mengikuti Private Enduro Two Day (PETD) yang digelar Trail Jajaran Gudang (Trajang) Lampung Barat, memasuki area finish etape kedua di kawasan Kebun Raya Liwa (KRL) Liwa Balikbukit Lampung Barat, Minggu (28/11).
Rider finish pertama Pukul 13.30 WIB setelah start di KWT Lumbok Seminung Resort Pukul 08.00 WIB, Eko asal Bandarlampung, mengaku jalur yang disiapkan panitia betul-betul hanya bisa ditaklukkan oleh pemain.
“Saya ngejalur hampir di setiap ada event Enduro, hampir semua provinsi di wilayah Sumatera, Jawa dan Bali sudah saya taklukkan, ternyata di Lampung ada jalur Enduro, yang jalurnya sudah level nasional,” kata dia.
Sementara Papah Roni, peserta asal Bandarlampung, mengaku jalur private Enduro dalam rangka HUT Trajang ke-3 betul-betul membutuhkan adrenalin, fisik dan skill, karena jalur yang dilalui memiliki berbagai karakter.
“Alhamdulillah, kita bisa finish sesuai dengan estimasi waktu yang disampaikan oleh panitia, jujur jalur yang harus ditaklukkan tidak enteng, butuh adrenalin, kekuatan fisik serta skill, karena jalur ini sudah kelas nasional,” kata dia, seraya memberikan pujian kepada tim sweeping di lapangan.
Sedangkan Mupeng rider dari komunitas
Trail Adventure Kaur (TRIAK), mengatakan baik jalur maupun administrasi panitia sudah bekerja dengan baik dan terorganisir, sehingga dalam event Private Enduro rangka HUT ke-3 Trajang sudah berjalan dengan baik dan lancar.
“Apa yang disiapkan oleh panitia sudah sangat baik, kami sangat puas baik pada etape I maupun II, terbayarkan kami jauh-jauh datang dari Bengkulu, dan kami berikan acungan jempol untuk administrasi sehingga semua berjalan baik, di jalur tidak ada Romli, serta panitia sigap ketika ada kendala di jalur,” ujarnya.
Terpisah ketua panitia Private Enduro Two Day HUT ke-3 Trajang, Padang Prio Utomo, mengatakan dari 205 rider yang mengikuti event tersebut, seluruh rider finish di KWT Lumbok, walaupun ada yang baru finish sekitar pukul 23.00 WIB.
“Semua berjalan baik, panitia tanggung jawab di posisi masing-masing, sehingga walaupun harus kerja keras, peserta tidak ada terkendala di jalur, walaupun beberapa rider harus kita arahkan melalui jalur alternatif, karena waktu sudah tidak memungkinkan untuk seluruhnya dilewati rider,” kata dia. (Iwan/Len)