Liwa (Netizenku.com): Dari tahun ke tahun angka kemiskinan di Lampung Barat (Lambat) menurun. Seperti angka kemiskinan tahun 2017 sekitar 42.710 jiwa atau 14,32 persen, dan pada tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 40.620 jiwa atau 13,54 persen.
Penurunan angka kemiskinan, akan tetap menjadi komitmen bupati Lampung Barat. Langkah konkrit yang akan dilaksanakan yakni menjalankan sasaran utama tersebut dari pitu (tujuh,red) program prioritas 2017-2022.
\”Untuk mengurangi jumlah warga miskin adalah mengurangi pengeluaran bagi masyarakat miskin, salah satunya dengan program semua dapat melanjutkan sekolah,\” jelas Parosil, Senin (11/3).
Dijelaskan Ketua DPC PDI Perjuangan Lampung Barat tersebut, langkah nyata yang telah dijalankan sejak TA 2019, yakni pemberian seragam gratis bagi siswa-siswi kelas 1 dari tingkat SD-SLTA sederajat, serta beasiswa bagi lulusan SLTA Lampung Barat yang masuk fakultas kedokteran PTN.
\”Saat ini tidak ada alasan anak-anak usia sekolah di Lampung Barat tidak dapat sekolah dengan alasan tidak memiliki biaya, karena selain biaya pendidikan gratis juga dibantu dengan tiga stel seragam. Dan saat ini masyarakat miskin pun dapat kuliah kedokteran, apabila diterima di PTN,\” ujarnya, seraya mengatakan anggaran untuk program tersebut mencapai Rp79,62 miliar.
Pada bidang kesehatan kata Parosil, juga dikucurkan anggaran yang sangat besar yakni mencapai Rp81,4 miliar lebih, yang akan dialokasikan untuk ambulance hebat, klinik hebat, dan jaminan kesehatan penduduk miskin di luar kuota.
\”Pendidikan dan kesehatan merupakan kebutuhan dasar masyarakat, jadi mulai tahun ini tidak ada alasan masyarakat Lampung Barat tidak sekolah dan tidak dapat berobat dengan alasan tidak memiliki biaya,\” kata dia, seraya salah satu upaya pemerintah menciptakan masyarakat sehat yakni dengan program bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) yang dianggarkan untuk 292 unit rumah pada TA 2019.
Sementara pendekatan, yang juga sudah masuk program TA 2019 adalah peningkatan pendapatan rumah tangga miskin, melalui program mensejahterakan petani.
\”Dibidang ekonomi kerakyatan, adalah dengan pola bantuan kelompok usaha bersama (KUBE), intensifikasi tanaman kopi, dan pengembangan lumbung pangan masyarakat, dengan demikian diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang akan berimbas terhadap penurunan angka kemiskinan di Lampung Barat,\” tandas Parosil. (Iwan)