Liwa (Netizenku.com): Setelah melarikan diri tanpa jejak selama dua tahun, akhirnya AA (23) warga Pekon Way Tias, Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat, berhasil diamankan jajaran Polsek setempat, yang masih di wilayah hukum Polres Lampung Barat.
Kapolres Lampung Barat, AKBP Doni Wahyudi, S. Ik, melalui Kapolsek Bengkunat Iptu Ono Karyono, MH, mengatakan tersangka AA sudah masuk daftar pencarian orang (DPO) sejak 2017 dengan kasus pembunuhan terhadap hewan dilindungi jenis Napuh (Tragulus Napu) dari dalam kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
\”Penangkapan tersangka berdasarkan LP/210/X/2017/Pld Lpg/Res Lbr/Sek Kunat, 4 Oktober 2017, bahwa telah terjadi penangkapan hewan dilindungi, oleh tersangka AA, sementara tiga tersangka lainnya, D (25) warga pekon Bandar Dalam Bangkunat Pesisir Barat, U (27) warga Pekon Bandar Bangkunat Pesisir Barat dan A (24) warga Pekon Way Tias Bangkunat Pesisir Barat, masih dalam daftar pencarian orang (DPO),\” jelas Ono Karyono, Minggu (7/7).
Tindakan para tersangka kata Kapolsek, melanggar PP No 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa dan Permen Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa yang di lindungi, dengan ancaman hukuman terhadap perburuan liar yaitu diancam 5 tahun penjara dan denda Rp100.000.000
\”Jajaran kepolisian serius dalam menangani tindak kriminal dan akan menindak tegas segala bentuk yang merusak sumber daya alam dan ekosistemnya, khususnya terhadap perburuan liar, agar dapat dinikmati generasi yang akan datang, maka kepada tersangka dijerat dengan pasal berlapis, yakni tentang perburuan liar dengan ancaman lima tahun penjara dan pasal tentang kepemilikan dan penyalahgunaan senjata api illegal dengan ancaman 10 Tahun penjara,\” ujar Ono.
Untuk saat ini tersangka AA dan barang bukti yang tertinggal di tempat kejadian perkara (TKP), kata Ono, sudah diamankan di Mapolsek Bengkunat, berupa dua ekor binatang yang diduga Napuh dalam keadaan terpanggang berikut kulitnya, satu pucuk senjata locok, satu pucuk senapan angin, satu buah HP Mito warna biru Type A82 yang terdapat video dan Gambar giat perburuan Pelaku, satu buah seling jerat, satu lembar kulit namun yang sudah terbakar, satu tas yang berisi dua botol mesiu, proyektil berupa potongan tiga besi behel dan dua Timah, satu plastik serabut kelapa yang diduga amunisi untuk senjata locok. (Iwan)