Bandarlampung (Netizenku.com): Dinas Perdagangan Kota Bandarlampung mengantisipasi kestabilan harga sembako jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) di kota setempat.
Diakui Kadis Perdagangan Bandarlampung, Adiansyah, pada Desember ini, khusunya Nataru kenaikan harga pada beberapa jenis produk bahan pokok dan sembako terbilang lumrah. Akan tetapi menurutnya kenaikan harga sembako saat ini masih di ambang batas normal.
Untuk mengantisipasinya, Disdag Bandarlampung telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) mulai dari agen, grosis hingga pedagang retail. Hal ini dilakukan guna terus memantau kestabilan harga sembako.
\”Kita sudah melakukan sidak ke agen-agen, melakukan kunjungan sejak awal Desember lalu. Keliling untuk mengimbau agen terkait harga ini,\” ungkap Adiansyah, saat ditemui di Gedung Semergou, Senin (9/12).
Mengingat kenaikan harga bahan kebutuhan pokok menjadi tradisi di setiap kali menginjak hari raya dan besar lainya, Adiansyah berharap kenaikan harga tidak terlalu melejit. Untuk saat ini sendiri kenaikan harga sembako seperti telur maupun ayam, menurutnya masih dalam angka wajar, yakni di kisar Rp500 sampai Rp1.000 per kilogramnya.
\”Menjelang Natal dan tahun baru ada beberapa item sembako yang (sudah) naik, untuk itu kita minta kepada agen-agen dan yang memproduksi seperti ayam dan telur agar harganya bisa ditekan,\” tambah dia.
Ia juga menekan keras terhadap agen dan produsen agar tidak melakukan penimbunan barang. Sebab, selain merugikan, hal ini bakal berdampak besar pada perekoniman di daerah, khusunya Kota Bandarlampung.
\”Kita minta mereka jangan ada yang menahan barang. Kalau ada ya keluarkan, kan ini hanya fenomena tahunan saja. Permintaan meningkat karena ada momen Natal dan tahun baru,\” ujarnya.
Untuk saat ini Disdag Bandarlampung tidak memberikan batasan harga kepada pedagang. Hal ini disebabkan lantaran harga yang tidak merata di setiap pasar yang ada di kota setempat.
\”Seperti Pasar Smep dan Pasar Pasir Gintung, meskipun hanya berseberangan saja tapi harga mahalan Pasar Smep. Untuk masuknya barang-barang ke Smep ongkos angkutnya lebih mahal, jadi harganya lebih mahal dibanding pasar yang lain,\” jelas dia.
Di sisi lain, pasokan sembako saat ini menurutnya tergolong aman dan stabil. Mengenai kecendurungan kenaikan harga sayur dan cabai menurutnya pasokan yang kurang akibat musim kemarau beberapa waktu lalu.
\”Petani kan juga sudah mulai menanam, saya rasa dua atau tiga bulan ke depan sudah mulai normal lagi harganya,\” tandasnya. (Adi)