Liwa (Netizenku.com): Mulai hari ini, Pemkab Lampung Barat sudah menerapkan status new normal. Setelah kembali menjalankan apel besar, yang sempat ditiadakan dalam rangka memutus rantai penyebaran virus Covid-19.
Apel yang dipusatkan di lapangan Pemkab setempat, dipimpin langsung Bupati, Parosil Mabsus. Tetapi yang menjadi peserta hanya pejabat eselon II, III dan IV. Sementara staf, THLS dan tenaga kontrak daerah, apel di lingkungan OPD masing-masing, dengan mematuhi protokol kesehatan yang mewajibkan seluruh peserta apel menggunakan masker dan jaga jarak.
\”Saat ini, baik ASN, tenaga kontrak dan THLS sudah wajib menjalankan tugas di lingkungan kerja masing-masing. Mari kita kembalikan kinerja sesuai dengan tupoksi. Berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, dan saya mengajak kita sebagai teladan dalam menjalankan protokol kesehatan,\” kata bupati dalam amanatnya.
Selanjutnya, dalam rangka membantu masyarakat yang terdampak, Pemkab Lampung Barat membagikan 35 ribu paket sembako, berupa beras 10 Kg, sarden empat kaleng, serta bantuan masker, yang bersumber dari APBD. Untuk distribusi kepada masyarakat, dibagi dalam enam tim, yakni Parosil Mabsus di wilayah Balik Bukit.
Wakil Bupati, Mad Hasnurin, di Kecamatan Belalau, Kapolres, AKBP Rachmat Tri Haryadi, S.Ik, MH, di Kecamatan Sekincau, Ketua DPRD, Edi Novial, di Kecamatan Sumber Jaya, Kajari di Kecamatan Lumbok Seminung. Sementara untuk Kecamatan Sukau akan diserahkan ke Dandim 0422, Letkol Czi Benny Setiawan, M.Han, Selasa besok.
Parosil, dalam sambutannya, mengatakan saat ini virus Covid-19 masih menjadi ancaman, karena di wilayah lain virus yang sudah merenggut puluhan ribu korban nyawa tersebut, masih tetap ada kasus positif. Tetapi untuk wilayah Lampung Barat saat ini sudah tidak ada kasus lagi, maka sudah memberlakukan status new normal.
\”Walaupun saat ini di Lampung Barat sudah tidak ada kasus baru, dan warga yang positif semua sudah dinyatakan sembuh, maka kita memberlakukan status new normal, artinya kita harus menjalankan kehidupan seperti sediakala, tetapi tetap waspada, dan menjalankan kehidupan sehari-hari sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah,\” kata dia, Senin (8/6).
Masih menurut Parosil, keterbatasan anggaran, tentu pemerintah tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat dalam jangka waktu yang panjang. Untuk itu dirinya mengajak masyarakat untuk menjaga ketahanan pangan, dengan menyukseskan program Pangan Mandiri.
\”Program Pangan Mandiri (PM) adalah dengan bercocok tanam di lingkungan/pekarangan rumah atau di lahan milik Pemkab/pekon, dengan demikian dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, tidak semua harus membeli. Dan apabila kita melakukan itu, juga sebagai rasa syukur bahwa kita Lampung Barat dianugerahi tanah yang subur,\” tandas Parosil. (Iwan/leni)