Bandarlampung (Netizenku.com): Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, memimpin rapat tingkat tinggi bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Lampung untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok menjelang Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H. Acara ini bertempat di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Bandarlampung, Rabu (21/2).
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Arinal menyoroti perlunya kolaborasi yang erat antara berbagai pihak terkait guna menjaga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok strategis.
Ia menekankan pentingnya langkah preventif dalam menghadapi potensi kenaikan harga, terutama menjelang momen penting bagi umat Muslim.
Arinal menjelaskan bahwa upaya pengendalian perlu dilakukan secara bersama-sama.
Berdasarkan uraiannya, pertama, bupati/walikota diminta untuk melakukan pengecekan langsung ke pasar dan distributor serta berkoordinasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) di wilayahnya untuk menggelar operasi pasar dan pasar murah.
Kedua, Bulog diminta untuk mempercepat penyaluran melalui program-program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan bantuan pangan.
Gubernur Arinal menyampaikan kepuasannya atas hasil peninjauan langsung yang dilakukan bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Kepala Bulog Lampung, dan Satgas Pangan terkait ketersediaan beras di pasar dan gudang Bulog.
Namun, untuk mengendalikan inflasi lebih lanjut, beliau telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Pengawasan dan Pengendalian Distribusi Gabah di Provinsi Lampung.
Arinal meminta para bupati/walikota dan pihak terkait untuk memantau ketersediaan gabah di wilayah masing-masing dengan berkoordinasi dengan Satgas Pangan setempat.
“Untuk itu bersama-sama untuk memantau dan memastikan ketersediaan gabah di wilayah masing-masing,” tegasnya.
Dia juga menyerukan kepada TPID baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk terus meningkatkan kerjasama dengan pihak terkait dalam pengiriman pasokan bahan pangan.
Selain itu, Arinal menekankan peran penting Dinas Pertanian dalam memantau neraca pangan dan mengambil langkah-langkah seperti gerakan menanam dan penggunaan bibit yang tahan terhadap bencana atau hama.
Ia juga meminta Satgas Pangan untuk meningkatkan intensitas pendampingan dan dukungan dalam menjaga stabilitas harga, termasuk memberikan tindakan baik melalui pembinaan dan penegakan hukum sesuai peraturan jika ditemukan pelaku usaha yang menyimpang.
“Saya tegaskan kembali agar kita semua terus laksanakan koordinasi dan sinergi dengan semua pemangku kepentingan,” pungkasnya, menekankan pentingnya kerjasama lintas sektor dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok bagi seluruh masyarakat Lampung. (Luki)