Kotaagung Timur (Netizenku.com): Tak terawatnya saluran irigasi yang menjadi satu satunya sumber pengairan sawah bagi warga Pekon Kampungbaru, Pekon Umbul Buah dan sekitarnya, menjadi perhatian serius Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Kajian Kebijakan Daerah (FOKKAD) Kabupaten Tanggamus, Senin (30/1).
Pasalnya, selain ketersediaan air menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan petani sawah, hal ini juga sejalan dengan program pemerintah pasca pandemi Covid 19, namun kondisi dilapangan sepertinya akan sulit untuk mencapai jargon Tumbuh Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat, jika pemerintah daerah melalui instansi terkait tak turun membantu menyelesaikan persolan yang ada.
“Ini (irigasi) kondisinya sangat memprihatinkan, terlebih semenjak tidak ada lagi petugas kebersihan yang membersihkan sampah di aliran irigasi, apalagi saat ini hampir disepanjang saluran juga sudah ditumbuhi semak belukar, belum lagi pendangkalan dasar irigasi akibat erosi dan tumpukan sampah semakin mengurangi debit airnya. Kondisi ini sudah cukup lama terjadi, kurang lebih 3 tahunan,” Zulwani, Kata Ketua LSM FOKKAD Tanggamus.
Bentuk keseriusan LSM FOKKAD Tanggamus dalam menindaklanjuti persolan ini lanjutnya, LSM FOKKAD telah melayangkan surat resmi kepada Kepala Dinas PUPR Kabupaten Tanggamus pada Tahun 2021 yang lalu, dengan Nomor surat : 015/ FK-TGM/V/2021.
“Surat tersebut berisi prihal mohon penjelasan terkait dengan tidak terawatnya irigasi dan tidak adanya lagi petugas kebersihan aliran irigasi tersebut, namun sampai saat ini semenjak surat FOKKAD tersebut disampaikan kepada Dinas PUPR Kab Tanggamus belum ada kejelasan dan tindak lanjut dari Dinas,” jelasnya.
Ditempat berbeda, Wakil Ketua FOKKAD Tanggamus Ivan Juliyus Masta, membenarkan bahwa suratnya sudah masuk untuk meminta penjelasan kepada dinas PUPR terkait hal tersebut, namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut.
“Kami juga sudah bertemu dengan pihak bidang pengairan Dinas PUPR Tanggamus tahun 2021 lalu, mempertanyakan hal ini, waktu itu pihak pengairan menjawab akan mengupayakan terutama untuk petugas kebersihan irigasi, tapi ternyata semua hanya omong kosong,” ujarnya.
Dari awal surat (2021) di masukan lanjutnya, sampai saat ini awal tahun 2023 belum juga ada tanda tanda akan ditindak lanjuti,“Wajar jika kami mempertanyakan kinerja dan kepedulian mereka terhadap persoalan ini, ini menyangkut hajat masyarakat banyak, kondisi ini jika dibiarkan tentu akan berdampak pada penghasilan warga saat panen,” terangnya.
Sementara itu, Pak Am salah satu warga disekitaran irigasi tersebut menyampaikan bahwa sekitar dua tahun lamanya irigasi yang mengairi sawah warga tersebut tidak terurus, sejak petugasnya meninggal dunia,”Dulu seingat saya ada petugas kebersihan irigasi yang juga bertugas mengatur debit air jika terjadi hujan, sekarang petugasnya tidak ada lagi dan kondisi irigasinya tidak terawat,” katanya.
Sementara Bidang Pengairan Dinas PUPR Tanggamus yang merupakan leading sektor masalah irigasi sampai berita ini diterbitkan belum dapat dikonfirmasi. (Arj)