Liwa (Netizenku.com): Dukungan Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus, terhadap masyarakat adat dan pelestarian budaya, dibuktikan dengan dibangunnya Gedung Budaya di kompleks perkantoran Pemkab setempat, yang diawali peletakan batu pertama, Rabu (16/10).
Parosil, mengatakan masyarakat adat selalu ada di hatinya, dan melestarikan adat budaya salah satu mimpi yang akan diwujudkannya bersama Wakil Bupati, Mad Hasnurin dan salah satu bentuk dukungan tersebut dengan dibangunnya gedung budaya.
\”Masyarakat adat memiliki arti penting untuk kemajuan Lampung Barat, untuk itu kami meminta saran dan masukan, dan kita ketahui banyak adat budaya asli masyarakat yang harus kita lestarikan, sehingga gedung budaya ini sebagai sarana yang harus dimanfaatkan dan di rawat,\” kata dia.
Pada kegiatan yang juga dihadiri Wakil Bupati, Mad Hasnurin, Kapolres AKBP Rahmat Tri Haryadi, S.Ik, Kepala Pengadilan Negeri Liwa, Wakil Ketua DPRD, Sutikno dan sejumlah pejabat, menurut Parosil di Lampung Barat masyarakatnya dari berbagai suku, sehingga apabila dari masing-masing kebudayaan dan adat ditampilkan di gedung budaya tentu akan mempererat persaudaraan.
\”Jadi semua suku yang ada di Lampung Barat dapat menampilkan dalam pertunjukan kebudayaan dan adat masing-masing disini, jadi akan mempererat tali persaudaraan sehingga akan menjaga persatuan dan kesatuan, serta akan menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Lampung Barat,\” harap Parosil.
Tetapi kata orang nomor satu di Lampung Barat tersebut, karena keterbatasan anggaran, maka gedung budaya yang akan dibangun dengan nuansa tradisional dan modern, akan dilakukan secara bertahap yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
\”Mohon maaf kepada seluruh elemen masyarakat terutama tokoh adat, gedung budaya ini akan di bangun dalam tiga tahun anggaran, itu dilakukan untuk pemerataan pembangunan, karena aspirasi masyarakat yang disampaikan dalam Musrenbang harus kita akomodir sesuai dengan sekala prioritas,\” katanya.
Sementara Kadis Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU PR), Ir. Ansari, menjelaskan gedung budaya diperkirakan akan menelan anggaran Rp20 milar, dan akan dengan di bangun dengan konstruksi tahan gempa.
\”Untuk tahap awal anggaran yang tersedia Rp6 miliar, dan sampai finish asumsi biaya sekitar Rp20 miliar, dan dapat saya jelaskan karena Lampung Barat merupakan wilayah rawan gempa, maka konstruksi bangunan harus tahan gempa, salah satunya dengan kedalaman pondasi antara 10-14 meter,\” kata Ansari. (Iwan)