Bandarlampung (Netizenku.com): Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, meminta Pemerintah Provinsi Lampung melakukan evaluasi terhadap seluruh tim yang tergabung yang dalam penanganan Covid-19 di Sai Bumi Ruwa Jurai.
Doni Monardo menyoroti tingginya angka kematian (mortality rate) akibat Covid-19 di Lampung yang mencapai 5 persen lebih.
\”Ini menduduki peringkat kedua setelah Jawa Timur 7 koma sekian persen. Sedangkan angka kematian nasional 2,70 persen, global 2,22 persen,\” kata Doni Monardo di Bandarlampung, Jumat (19/3), usai melakukan pertemuan bersama Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan 15 Kepala Daerah Kab/Kota di Gedung Pusiban Pemerintah Provinsi Lampung.
Doni Monardo yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memaparkan hasil diskusi bersama Gubernur, Bupati, Wali Kota, dan Kepala Dinas Kesehatan Lampung, Reihana, terlihat bahwa angka kematian paling banyak pada periode Januari. Kemudian Februari dan Maret sudah mengalami penurunan.
\”Apa langkah yang harus dilakukan? Yaitu evaluasi terhadap seluruh tim yang tergabung. Kalau pengalaman kami di Satgas, yang pertama adalah kelompok rentan,\” ujar Doni.
Berdasarkan pemaparan Kepala Dinas Kesehatan Lampung, Reihana, selaku Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi dalam pertemuan disebutkan sebagian besar yang meninggal adalah pasien Covid-19 yang berusia di atas 47 tahun dan memiliki riwayat penyakit penyerta (kormobid).
\”Tapi benar yang disampaikan Bu Kadis tadi. Langkah-langkah penanganannya yang paling baik adalah mengetahui gejala dari awal, jangan sampai terlambat membawa ke rumah sakit,\” kata Doni.
Doni Monardo yang juga penyintas Covid-19 mengingatkan agar masyarakat tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan 3M serta ditambah dengan 3T (testing, tracing, treatment) oleh pemerintah daerah.
\”Treatment, perawatan tidak boleh dirawat di rumah, isolasi mandiri, usahakan jangan. Terutama usia yang di atas 47 tahun,\” tegas Doni.
Namun secara umum Doni Monardo mengapresiasi penanganan Covid-19 oleh Pemerintah Provinsi Lampung.
\”Lampung punya prestasi yang cukup bagus. Angka kasus aktifnya jauh di bawah angka kasus aktif nasional. Kalau nasional itu 9,16 persen maka Lampung 4,80 sekian persen. Jadi rendah sekali kasus aktifnya. Angka kesembuhannya juga masih di atas nasional, nasional 88 persen, Lampung 90 koma sekian persen.\”
\”Tapi masih ada satu hal yang belum optimal yaitu angka kematian,\” kata Doni.
Satu hal yang bisa mengendalikan pandemi Covid-19, lanjut Doni, adalah kekompakan Gubernur dan Bupati/Wali Kota dalam koordinasi dan komunikasi.
\”Covid-19 ini bukanlah rekayasa, konspirasi, ini nyata. Kita harus sama-sama saling mengingatkan termasuk teman-teman wartawan sekalian,\” ujar Doni.
Menindaklanjuti arahan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan akan melakukan pertemuan dengan tenaga kesehatan, rumah sakit rujukan dan non rujukan pasien Covid-19 agar tetap berupaya memperjuangkan pasien yang terpapar virus corona.
\”Terus terang saja, Provinsi Lampung masih dalam posisi terkendali. Tapi saya juga dikoreksi oleh Pak Doni, banyak yang sembuh, berkurang yang kena, tapi tingkat kematiannya hampir rata-rata tinggi. Karena hanya satu bulan (Januari) yang membuat dia meningkat itu. Dari itu sampai sekarang cukup bagus,\” kata Gubernur Arinal Djunaidi. (Josua)