Bandarlampung (Netizenku.com): Siapa Nyana dibalik megahnya bangunan baru perpustakaan daerah (Perpusda) Provinsi Lampung tak hanya melulu mengelola soal perpustakaan.
Kepala Dinas Perpustakaan Daerah dan Kearsipan (Dispusip) Provinsi Lampung, Risky Sofian, mengatakan bahwa perpusda bukan hanya difungsikan sebagai tempat mengelola perpustakaan saja, tetapi ia turut memaksimalkan pengarsipan di Provinsi Lampung.
Ia menyadari bahwa arsip merupakan penyelamat aset, sehingga menjadi penting untuk diamankan pada lembaga yang memiliki tingkat keamanan tinggi.
Pembinaan dan pengawasan kearsipan di seluruh organisasi di Provinsi Lampung pun ia lakukan untuk mengamankan arsip penting yang ada di Provinsi Lampung.
“OPD, BUMN, Ormas, dan Orpol, itu juga kita melakukan pengawasan kearsipan. Pengelolaannya juga terhadap arsip statis, arsip dinamis, dan arsip inaktif,” kata dia kepada wartawan Lentera SL, Minggu (18/2).
Risky pun proaktif menanyakan ikhwal arsip terhadap lembaga terkait untuk dibantu amankan baik secara konvensional maupun digital.
Langkah-langkah yang ia lakukan membuahkan hasil. Sebelumnya, indeks arsip Lampung berada di zona merah.
Namun 2 tahun terakhir ini, Bola salju peningkatan indeks literasi bergulir kencang hingga sejak 2 tahun terakhir. Dari zona merah naik signifikan ke peringkat 23, lalu peringkat 17.
“Alhamdulillah kemarin, pada tahun 2023 kita mendapatkan peringkat ke 7 dengan indeks literasi arsip terbaik,” terangnya.
Menurutnya indikatornya yang mempengaruhi penilaian salah satunya dilihat dari kebijakan kearsipan di daerah, serta pelaksanaan pengawasan internal dan eksternal.
Prosedur penilaiannya, terang dia, akan mendukung nilai reformasi penilaian mengenai birokrasi Pemprov Lampung.
Ke depan, harap dia, indeks arsip di Provinsi Lampung dapat menduduki puncak tertinggi secara nasional.
“Akan Kita maksimalkan terus, harapannya setiap tahun dapat meningkat,” tutupnya. (Luki)