Liwa (Netizenku.com): Prajurit TNI, sebagai alat negara tidak hanya harus siap melawan penjajah dalam rangka mempertahankan kemerdekaan dan keutuhan NKRI. Tetapi harus mempunyai kemampuan dalam menangani dampak bencana alam.
Hal tersebut, disampaikan Dandim 0422 Lampung Barat, Letkol Czi Benni Setiawan, M.Han, saat membuka gelar gladi posko yang akan dilakukan selama tiga hari, di Makodim setempat, Rabu (1/7).
\”Lampung Barat, merupakan daerah rawan bencana alam, terutama tanah longsor. Untuk itu dengan gladi posko ini, diharapkan anggota TNI yang bertugas di wilayah Lampung Barat, dapat bertindak cepat dan tepat,\” ujar Benni.
Dijelaskan Dandim, materi yang akan diterima oleh peserta, berupa bagaimana meningkatkan hubungan antara komandan dengan staf dalam merencanakan operasi bantuan penanggulangan bencana alam tanah longsor.
\”Wilayah kita ini sering terjadi bencana alam tanah longsor, terutama di jalur Liwa-Krui, maka materi utama yang akan disampaikan kepada seluruh peserta, berupa hubungan antara komandan dan staf, dalam menyusun perencanaan bantuan penanggulangan, jadi saat ada bencana semua bergerak sesuai dengan fungsinya masing-masing,\” kata dia.
Dengan kegiatan latihan ini, kata Dandim, diharapkan para anggota staf mampu menyelesaikan tugas khususnya dalam menanggapi, menanggulangi, dan menyelesaikan suatu permasalahan dengan cepat dan tepat sehingga tidak berkembang menjadi kerawanan yang mempengaruhi stabilitas keamanan dan terhambatnya pembangunan di daerah.
\”Saya minta semua mengikuti kegiatan ini dengan serius, dalam materi yang akan disampaikan narasumber. Maka apabila ada bencana langkah tepat, akan menghindari kerawanan yang akan mempengaruhi stabilitas keamanan dan terhambatnya program pembangunan pemerintah,\” tandas, Dandim yang meminta selama kegiatan tetap menjalankan protokoler kesehatan, seperti jaga jarak, pakai masker, dan setiap memulai kegiatan dilakukan pengecekan suhu tubuh menggunakan thermogun. (Iwan/leni)