Liwa (Netizenku.com): Tidak adanya penanganan medis terhadap Muhammad Maulana Sidiq (9), warga Pemangku Landos Pekon Way Empulau Ulu Kecamatan Balikbukit, yang menderita patah lengan kiri akibat jatuh dari pohon oleh pemerintah karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya.
Camat Balikbukit, Edi Jaya Saputra, mengatakan pihaknya tahu ada warga yang kurang mampu sakit setelah membaca link berita Netizenku.com, atas dasar tersebut pihaknya langsung mencari informasi melalui peratin. Dan menampik hal ini karena aparat pemerintah tidak peduli.
\”Kami memang baru tahu malam ini setelah baca berita, karena belum pernah ada laporan dan saya langsung melakukan koordinasi dengan peratin, Kepala Puskesmas Liwa, Harjun, Bhabinkamtibmas. Selanjutnya kami langsung ke rumahnya,\” kata Edi Jaya.
Setelah dilakukan diskusi dengan orang tuanya, kata Edi Jaya, saat ini juga langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Alimudin Umar (RSUDAU) untuk dilakukan observasi, guna dilakukan tindakan medis selanjutnya.
\”Awalnya orang tua dari Maulana menolak untuk di bawa ke RSUDAU untuk dilakukan pengobatan, bahkan ketika di rumah sakit menolak untuk dilakukan perawatan, dan bagaimana tindakan medis selanjutnya, tentu pihak rumah sakit lebih paham kata Edi Jaya.
Seperti diketahui, Muhammad Maulana Sidiq, siswa kelas II SD putra pasangan Usman dan Sarni, menderita patah tulang lengan kiri bagian atas dan bawah. Tetapi sampai 20 hari setelah kejadian, akibat tidak punya biaya tidak dilakukan pengobatan secara medis.
Tiara, yang merupakan tetangga korban, menjelaskan, awal kejadian sekitar 20 hari yang lalu, Maulana memanjat pohon yang ada di sekitar rumah tempat mereka menumpang, tiba-tiba jatuh yang menyebabkan lengan bagian kiri patah.
\”Saat itu Maulana manjat pohon yang ada di sekitar rumah tempat mereka menumpang saat ini, karena terjatuh mengakibatkan lengan kiri bagian bawah dan atas patah, karena tidak memiliki biaya, maka bagian patah tersebut hanya ditopang menggunakan belahan bambu,\” kata Tiara, Kamis (1/4).
Mungkin karena tidak ada pengobatan medis, dan bambu yang digunakan tidak steril, kata Tiara, maka bagian patah tersebut mengeluarkan nanah dan bambu yang terpasang hampir masuk ke bagian daging. Akibatnya saat ini Maulana sudah tidak dapat bergerak.
\”Saat ini kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan karena dia sudah tidak bisa menggerakkan badan, dan bagian lengah yang patah bernanah bahkan bambu yang digunakan sebagai gips sudah masuk ke dalam daging,\” jelasnya. (Iwan/len)