Lampung Barat (Netizenku.com): Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Lampung Barat, bekerjasama dengan Kantor Pos berhasil menginventarisir dan menggagalkan peredaran tabloid Indonesia barokah di kabupaten setempat khususnya di Kecamatan Balikbukit dan sekitarnya.
Anggota Bawaslu Lambar Divisi Sumberdaya Manusia (SDM) dan Organisasi, M. Farid Ardiles menjelaskan, pihaknya sudah sudah mengecek di Kantor Pos Liwa Balikbukit Lampung Barat, Kantor Pos Sumberjaya dan Kantor Pos Way Tenang, dan pihak Bawaslu menghimbau untuk tidak menyampaikan paket tersebut ke alamat tujuan.
\”Saat melakukan pengecekan di kantor Pos Liwa Balikbukit, ditemukan 14 amplop, 11 diantaranya berisi tabloid Indonesia Barokah dan 4 amplop berisi tabloid Pesantren,\” kata Farid Ardiles, Kamis (31/1).
Kata Farid Ardiles, Kantor Pos tidak menyampaikan paket tersebut ke alamat tujuan sesuai dengan perintah dari kantor pos pusat, serta permintaan dari Bawaslu Pusat, dan saat ini paket tersebut masih berada di kantor masing-masing.
\”Kantor Pos dan Bawaslu menunggu petunjuk dari pusat, apakah paket tersebut akan dihimpun atau dikembalikan ke kantor pos pusat, dan sampai saat ini belum ada perintah yang kami dapatkan untuk menghindari tabloid Indonesia Barokah tersebut beredar,\” jelasnya, seraya mengatakan salah satu paket tersebut sudah disampaikan pada salah satu Pondok Pesantren yang sesuai dengan alamat di amplop.
Menurut Farid Ardiles, selain meminta kantor pos untuk menahan kiriman paket tabloid Indonesia Barokah, Bawaslu Lampung Barat sudah meminta seluruh Panwas Kecamatan untuk melakukan pemantauan di wilayah kecamatan masing-masing, dan di himbau kepada masyarakat yang menerima atau memiliki tabloid tersebut untuk menyerahkan kepada Bawaslu.
\”Bawaslu Lampung Barat sudah menginstruksikan kepada semua Panwas Kecamatan untuk memantau kemungkinan beredarnya Tabloid Indonesia Barokah, dan kami minta kerjasama masyarakat yang memiliki atau mengetahui keberadaan tabloid tersebut untuk menyerahkan atau menyampaikan kepada Bawaslu atau Panwas Kecamatan,\” harapnya. (Iwan)