Bandarlampung (Netizenku.com): Gubernur Lampung, Muhammad Ridho Ficardo memberikan penghargaan Anugerah Inovasi Daerah Lampung Tahun 2018 kepada 18 Inovator Lampung atas dedikasi dan prestasinya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemajuan Provinsi Lampung. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Hamartoni Ahadis, di Hotel Emesia, Selasa (16/10).
Selain memperoleh hadiah dengan total nilai Rp90 juta, para pemenang juga memperoleh beasiswa program Strata 1 dari Universitas Bandar Lampung (UBL) dengan nilai lebih dari Rp403 juta. Penetapan pemenang dilakukan berdasarkan Keputusan Gubernur Lampung No. G/357/VI.06/HK/2018 tentang Pemenang Anugerah Inovasi Daerah Provinsi Lampung Tahun 2018.
Melalui penghargaan ini Gubernur berharap semakin memacu tumbuhnya inovasi dan karya teknologi tepat guna yang bermanfaat bagi pembangunan di Lampung. “Harapannya, penghargaan ini juga akan memotivasi masyarakat, peneliti dan pelajar untuk menciptakan karya ilmiah yang implementatif bagi Provinsi Lampung ,” ungkap Pj. Sekdaprov saat membacakan sambutan tertulis Gubernur Ridho.
Hamartoni mengungkapkan, lomba anugerah inovasi pada tahun 2018 mengalami masa terbaiknya, dibuktikan dengan keterlibatan 151 peserta/judul yang telah mendaftar di 3 kategori yaitu peneliti, pelajar dan masyarakat. \”Seluruh peserta telah mengikuti berbagai tahapan lomba, hingga saat ini bersama kita telah hadir 18 peserta yang merupakan pemenang lomba anugerah inovasi,\” ucapanya.
Hamartoni juga menginformasikan jika penghargaan ini merupakan rangkaian kegiatan Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) Ke-23 di Provinsi Lampung dengan tema “Inovasi untuk Kemandirian Pangan dan Energi”.
Selain melakukan penyerahan lomba Anugerah Inovasi Daerah Tahun 2018, acara juga diisi dengan Forum Group Discussion (FGD) Penyusunan Roadmap Pengembangan Klaster Inovasi Ubikayu Provinsi Lampung dengan tema “Inovasi Produk Unggulan Daerah untuk Hilirisasi Komoditas Ubikayu”. Seperti diketahui, Provinsi Lampung merupakan daerah penghasil ubikayu terbesar di Indonesia, dengan produktivitas hingga 7,4 juta ton/tahun.
Melimpahnya produksi di sektor hulu ini membuat pertumbuhan di sektor hilir terutama pertumbuhan industri berbasis bahan baku singkong, seperti pabrik tepung tapioka, sorbitol, dextrose, bioetanol, serta pabrik gaplek untuk pakan ternak.
Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Lampung, Mulyadi Irsan, pertumbuhan sektor hilir ini diharapkan tidak hanya pada level industri besar, tetapi di level usaha kecil menengah yang cenderung padat karya dan lebih mudah dilakukan oleh masyarakat.
“Kita berharap, hasil diskusi FGD ini akan menjawab bagaimana arah perencanaan dan pengembangan ubikayu di Provinsi Lampung sebagai produk unggulan yang dapat memberikan kesejahetaraan bagi masyarakat dan mengentaskan kemiskinan di Lampung ,” ujarnya.
Roadmap ini diharapkan bisa menjadi petunjuk bagi semua stakeholders dan semua yang terlibat dalam upaya membangun dan memaksimalkan produk unggulan pertanian khususnya komoditas Ubikayu.
Adapun daftar pemenang Lomba Anugerah Inovasi Daerah di antaranya untuk Juara I Kategori Peneliti berhasil diperoleh peserta dari Institut Teknologi Sumatera dengan karya Angur (akses angsuran syariah untuk mahasiswa Indonesia).
Kategori Umum berhasil dimenangkan Iyan Nurdiansyah dari Lampung Barat dengan judul Mesin PENIK (Pencuci Biji Kopi). Kemudian Kategori Pelajar berhasil diperoleh Andi Rahman Arafat, siswa asal SMAN 9 Bandarlampung dengan karya teknlogi terapan Lampung Sein Kendaraan Bermotor dengan Auto Stop System (Ptototype). (Aby)