Bandarlampung (Netizenku.com): Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bandarlampung, Dapid Nopian Mastur, menyatakan bahwa pihaknya akan menggelar aksi terus menerus di depan kantor PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung.
Hal ini sebagai respon atas ketidakpedulian PLN Lampung terhadap tuntutan PMII dalam demonstrasi yang dilakukan pada Jumat (7/6) kemarin.
Padahal, kata Dapid, PMII Bandarlampung membawa mandat rakyat lantaran dampak dari pemadaman listrik menyebabkan roda perekonomian tidak berjalan.
“Kita akan melakukan aksi terus menerus dan tidak akan berhenti sebelum keinginan rakyat dipenuhi,” tegas Dapid kepada awak media, Sabtu (8/6).
Untuk itu saat ini pihaknya sedang memasukkan konsolidasi di internal PMII Bandarlampung.
“Baik dari rayon, maupun komisariat. Setelahnya kita juga akan mengajak OKP lain,” sambung dia menjelaskan.
Langkah-langkah yang lain telah ia siapkan. Untuk meyakinkan PLN Lampung bahwa yang dibawa PMII Bandarlampung merupakan permintaan rakyat bukan permintaan organisasi.
Selain itu, Dapid juga mencurigai PLN Lampung memandang sebelah mata PMII Bandarlampung.
“Kita akan buatkan form pengaduan sesuai dengan NIK masyarakat sebagai bukti kerugian akibat pemadaman listrik. Setalah Kami sodorkan ke PLN,” tandasnya.
Pokoknya, tegas Dapid, PMII tidak akan berhenti melakukan aksi meminta PLN memberikan kompensasi terhadap rakyat.
“Sampai Presiden Jokowi turun tangan langsung ke Lampung seperti halnya di pulau Jawa waktu itu,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, pemadaman listrik yang melanda berbagai wilayah Sumatra Selatan dan Lampung selama lebih dari 48 jam, akibat gangguan pada jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 275 kV Lubuk Linggau-Lahat, telah memicu keresahan dan aksi protes dari masyarakat.
PMII Bandarlampung kemudian melakukan demonstrasi di depan gedung PLN Lampung. Namun, dalam audiensi yang dilakukan, tidak ada titik temu antara kedua belah pihak. PLN tidak ingin memenuhi tuntutan PMII Bandarlampung untuk memberikan kompensasi kepada masyarakat yang terdampak pemadaman listrik. (Luki)