Giating (Netizenku): Kualitas dan mutu pendidikan bagi anak anak sebagai generasi penerus bangsa selain bergantung pada Sumberdaya Manusia (SDM) tenaga pendidik juga harus di imbangi dengan ketersedian infrastruktur seperti gedung, mebeler dan peralatan lainnya.
Demi mewujudkan niatan tersebut, meski anggaran pemerintah saat ini mayoritas terfokus pada kegiatan penanganan pandemi Covid 19, tetap menggelontorkan anggaran untuk meningkatkan mutu dan kualitas sarana infrastruktur pendidikan.
Seperti SMPN 1 Gisting, di tahun 2022 ini, Sekolah tersebut memperoleh kucuran dana tak kurang dari Rp1,7 milyar yang diperuntukan untuk merehab ruang kelas dan kantor dengan CV. Berkah Rahayu sebagai penyedia jasa dan CV. Trijaya Waskita sebagai Konsultan Pengawas, namun sayangnya pekerjaan yang sumber pembiayaan berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022 ini pembelanjaan barang dan material di indikasikan tak sesuai RAB.
Pasalnya, terlihat di lokasi mulai dari keramik yang diperuntukkan untuk mengganti lantai lama diduga memiliki kualitas paling rendah,”Keramik model itu gak akan lama umurnya, masa iya dengan anggaran hampir Rp2 milyar loh bang, pekerjaannya pun hanya rehab,” ujar seorang lelaki setengah baya yang kebetulan bertemu disekitar lokasi, sembari meminta namanya tidak ditulis, Minggu (21/8).
Kemudian, lanjut bapak yang mengaku menjadi salah seorang wali di SMPN tersebut, bukan hanya keramik yang diduga tidak sesuai RAB, semen nya juga memakai semen kualitas buruk,” Memang untuk semen sangat bergantung pada saat mengadukannya matang atau tidak, kalau semen yang mereka pakai selain membutuhkan tenaga lebih juga waktu, gak mungkin mereka akan lakukan itu, sebab ini proyek ada masa waktunya, belum lagi pekerjanya bang, tidak ada masyarakat sekitar sini yang diajak kerja, mungkin mereka khawatir jika kami disini ikut kerja tidak bisa bermain, dan jelas kami tidak mau, sebab anak anak kami yang akan bersekolah disini,” tegasnya.
Saat disinggung perwakilan wali murid yang memiliki wadah melalui komite sekolah, apakah tidak bisa mengakomodir masyarakat sekitar sekolah atau wali murid yang ingin ikut bekerja dalam kegiatan tersebut,”Enggak tahu bang, komite ada, tapi saya tidak tahu apakah mereka ikut dilibatkan apa tidak, yang jelas gak ada pemberitahuan nya ke kami,” jelasnya.
Terpisah, belum ada konfirmasi dari pihak terkait. Saat coba dikonfirmasi Sumarni, S.Pd., Kepala Sekolah SMPN1 Gisting, melalui selularnya, aktif tapi tidak dijawab. Begitupula ketika dikiriman pesan melalui WhatsApp, terkirim namun tidak juga tidak dijawab (Arj)