Tanggamus (Netizenku.com): Merasa tak bersalah dan disudutkan dengan pemberitaan di beberapa media online terkait dugaan pungutan liar (pungli) untuk perbaikan ruang kelas, Kepala SMP 1 Muhammadiyah Kotaagung, Oktobiantoro, S.Pd., mengklarifikasi terkait pemberitaan dimaksud, Kamis, (24/2).
Menurut Oktobiantoro, pihaknya tidak pernah meminta, mewajibkan, atau memerintahkan siapapun untuk menarik sumbangan ke siswa SMP 1 Muhammadiyah Kotaagung.
“Ini (pungli) tidak benar, bukan saya menutupi atau menyangkal, tapi memang kami tidak pernah melakukan apalagi sampai mewajibkan setiap siswa memberikan sejumlah uang untuk perbaikan ruang kelas. Saya mengklarifikasikan pemberitaan yang ada SMP Muhammadiyah melakukan pungli itu tidak benar, dan fakta sebenarnya, sumbangan yang ada di siswa tersebut dasarnya inisiatif siswa sendiri, untuk perlombaan antar kelas dalam menyambut Milad ke-53 Muhammadiyah,” terangnya.
Hal senada juga disampaikan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMP 1 Muhammadiyah Kotaagung, Abdul Azis, S.Pd mengatakan, bahwa pihak sekolah tidak pernah mengintruksikan kepada anak-anak untuk iuran dalam membeli cat atau alat untuk mewarnai kelas.
“Saya tegaskan pemberitaan yang beredar tidak benar, bahwa SMP 1 Muhammadiyah Kotaagung melakukan pungli. Pihak sekolah hanya mengintruksikan agar setiap kelas mengikuti perlombaan antar kelas, dengan kualifikasi penilaian, mulai dari kebersihan, kerapihan, keindahan dan kelengkapan atribut kelas. Jadi bukan mengintruksikan agar anak-anak mewarnai kelas mereka, apalagi sampai mengintruksikan kepada anak-anak agar mengumpulkan uang untuk membeli cat,” tegasnya.
Sementara salah seorang siswa kelas VIII A yang juga ketua kelas menyampaikan, pihak sekolah tidak pernah mengintruksikan penarikan iuran untuk kebutuhan mebenarkan kelas
“Kita memiliki ide untuk mengecat kelas, ngecat juga butuh uang banyak, jadi kita sepakat bahwa kita iuran 2000 perhari, jadi tidak benar jika ide kami ini atas dasar perintah atau instruksi pihak sekolah, kami hanya berupaya kelas kami meraih juara lomba antar kelas dalam rangka milad Muhammadiyah ke 53 ini, jadi sokongan-sokongan itu asli inisiatif dari kita semua anak-anak VIII A, dan mengenai denda Itu kesepakatan kita siapa yang nggak hadir itu dikenakan denda sebesar 10 ribu, untuk uang denda kita gunakan untuk menutupi kekurangan dana dalam pembelian cat dan peralatan yang lain,” jelasnya. (rls/Arj/len)