Bandarlampung (Netizenku.com): Dinas Kehutanan Provinsi Lampung bersama Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Pengelolaan Jasa Lingkungan Berbasis Keanekaragaman Hayati Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dan Taman Nasional Way Kambas, di Swissbell Hotel Bandar Lampung. Kamis (19/4)
Hadir dalam FGD kali ini, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan KLHK, Kirsfianti L. Ginoga, Kepala Bidang Perlindungan dan Konservasi Hutan, Wiyogo Supriyanto dan diikuti oleh unsur UPT Kementerian LHK, unsur Dinas Kehutanan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Lampung, akademisi, masyarakat dan NGO (Non Government Organization), serta menampilkan enam narasumber.
Dalam sambutan, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan, Kirsfianti L. Ginoga, menjelaskan bahwa Taman Nasional memiliki nilai strategis, sebagai benteng terakhir pelestarian ekosistem dan biodiversitas. \”Setiap Taman Nasional memiliki tipologi spesifik. Satwa prioritas berperan dalam ekosistem, serta memiliki potensi jasa ekosistem dan lingkungan,\” ujarnya.
Dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan dukungan terhadap pengembangan stasiun riset oleh para pihak dari perwakilan peserta.
Kirsfianti mengatakan, stasiun riset di taman nasional telah terbangun di 7 taman nasional di Indonesia. Dengan adanya penandatanganan prngembangan stasiun riset, maka, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) menjadi ke delapan dan ke sembilan.
\”Kedua taman nasional ini merupakan warisan dunia dan Asean. Pengelolaan Taman Nasional berbasis riset ini diharapkan dapat menjadikan pengelolaan kedua taman nasional akan semakin baik,\” pungkas Kirsfianti. (Aby)