Pesawaran (Netizenku.com): Korban wabah diduga virus flu burung yang menyerang hewan ternak jenis unggas milik warga Desa Roworejo Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran dari hari ke hari terus bertambah. Meskipun Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) setempat, mengaku sudah memberi tindakan dengan turun langsung ke lokasi adanya wabah yang diduga flu burung tersebut.
Bahkan dari hasil Turlap ini Distanak sudah menyimpulkan bahwa wabah yang telah merenggut puluhan nyawa hewan unggas seperti ayam, bebek dan entok ini bukan virus flu burung melainkan penyakit bakterial (Coryza).
\”Tekait wabah ini sudah terpantau, petugas Puskeswan langsung melakukan surveilans, setelah mendapatkan laporan langsung dari beberapa warga desa Purworejo yang datang ke puskeswan,\” ujar Kadistanak Pesawaran, Anca, melalui pesan Whats Appnya, Senin (2/3).
Dari tindak lanjut survey Distanak tersebut, kata Anca yang mesti dilakukan masyarakat adalah, untuk sementara mengurung atau mengandangkan unggasnya, dan memisahkan unggas yang sehat dengan yang sakit, mengimbau untuk selalu mencuci tangan setelah memegang unggas yang sakit atau mati, tidak memotong dan mengonsumsi unggas yang sakit serta membakar dan mengubur unggas yang mati.
\”Mengenai virus ini, kita juga sudah membagikan desinfektan untuk disemprotkan ke kandang ayam dan lingkungannya, kita juga telah melakukan sosialisasi mengenai penyakit menular pada unggas dan cara pencegahannya dan tata cara beternak unggas yang benar serta berkoordinasi dengan aparat desa dalam hal kewaspadaan terhadap kemungkinan kembali mewabahnya penyakit AI ke depan, mengingat kejadian wabah AI sering terjadi di saat musim hujan dan pancaroba, kita juga melakukan monitoring selama 14 hari ke depan,\” jelas Anca.
Sementara itu, Sugiman warga Desa Roworejo membantah bahwa Distanak telah turun ke lokasi adanya hewan unggas yang mati mendadak tersebut.
\”Sampai hari ini belum ada mas, yang turun ke lokasi, mereka itu turun bukan di komplek kami mas, Kalau ke Roworejo komplek tahuan, masyarakat sudah tahu semua mas. Jadi ngga tau itu yang dikunjungi wilayah mana, ini saja saya masih di tempat Pak Wajio yang ayamnya sudah terkapar semua,\” keluhnya. (Soheh)