Pesawaran (Netizenku.com): Patut diacungi jempol, Nurul Fauziah (18) warga Sukaraja II, Desa Sukaraja, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, selalu berbagi dengan kaum dhuafa di sekitarnya. Bocah pelajar kelas 12 SMK, Widya Yahya Gading Rejo ini rela menyisihkan uang jajannya demi untuk berbagi sesama di saat mewabahnya virus Corona (Covid-19).
\”Ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun, berbagi ke sesama, di setiap hari kelahiran kami selalu membagikan paket sembako ke warga sekitar,\” kata Nurul saat ditemui seusai dirinya membagikan puluhan sembako kepada warga sekitar, Kamis (23/4).
Menurut Nurul yang juga adik kandung dari youtuber asal Pesawaran, Fadli Respek, dan juga selaku pendiri Yayasan Respek Peduli Indonesia puluhan paket sembako yang dibagikannya tersebut didapat dari sedikit menyisihkan uang jajan sekolahnya.
\”Saya selalu menyisihkan uang jajan, saya kumpulkan lalu hasilnya saya belikan sembako dan dibagikan pada hari kelahiran saya setiap tanggal 22 April dan ini merupakan kegiatan rutin yang saya lakukan dalam beberapa tahun belakangan ini,\” ucapnya.
Diutarakannya, biasanya dirinya berbagi dilakukan di rumah dan mengundang kaum manula dan anak yatim. Namun, lantaran di masa pandemi ini hal itu tidak bisa dilakukan lantaran tidak diperbolehkan oleh pemerintah, berkumpul mengumpulkan orang, maka sembako tersebut dibagikan langsung ke tiap rumah penerimaan manfaat.
\”Kalau kerja dan ada gaji, 2.5% adalah hak saudara kita yang tidak mampu, aku masih sekolah dan sebagian uang jajanku aku sisihkan untuk mereka yang tidak mampu sebagai bentuk latihan dan pembiasaan peka dan peduli kepada masyarakat dan sebagai wujud kecintaan saya kepada Allah dengan peduli terhadap ciptaanNya,\” ungkapnya.
Sementara itu, Marwansyah, orang tua Nurul, mengutarakan dirinya selalu mengajarkan kepada anaknya tersebut, bentuk empati bukan hanya sekedar simpatik, peka terhadap lingkungan dan saling membantu.
\”Karena persoalan sosial masyarakat bukan hanya tugas pemerintah melainkan tugas kita bersama dalam semua lapisan masyarakat, yang mampu membantu yang sebenarnya tidak mampu. Jangan sampai ada yang seperti di berita, ada seorang bapak mencuri beras untuk makan karena anaknya kelaparan dan banyak lagi kasus yang lainnya,\” ucapnya. (Soheh/Len)