Pengecoran Solar di SPBU Sribawono Viral, Budiman AS Minta Pengawasan Diperketat

Suryani

Kamis, 20 November 2025 - 16:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Komisi I DPRD Provinsi Lampung, Budiman AS, menanggapi maraknya praktik pengecoran solar yang kembali ditemukan di SPBU Sribawono, Lampung Timur. Ia menyampaikan keprihatinannya terhadap dampak luas yang ditimbulkan bagi masyarakat, khususnya para pengemudi dan pelaku usaha.

Lampung (Netizenku.com): Budiman menjelaskan antrean panjang akibat praktik tersebut menyebabkan pengemudi kehilangan waktu dan pendapatan. Selain itu, distribusi barang yang membutuhkan penanganan cepat, seperti hasil pertanian dan sayur mayur menjadi terhambat dan berpotensi rusak sebelum sampai ke tujuan. Kondisi tersebut dapat memicu kenaikan harga dan mengganggu stabilitas perekonomian daerah.

“Banyak warga yang mengeluh, bahkan pemilik toko di sekitar SPBU ikut terdampak karena akses tokonya tertutup antrean kendaraan. Dampak antrean solar ini luas, seperti ongkos angkut naik, kualitas hasil pertanian menurun jika distribusi terlambat, dan ini berpotensi memicu inflasi. Padahal Lampung saat ini menjadi salah satu provinsi dengan inflasi terbaik di Indonesia, dan itu harus kita jaga,” tegasnya saat diwawancarai di ruang kerjanya, Kamis (20/11/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia meminta pemerintah daerah dan Pertamina untuk memperketat pengawasan distribusi BBM, serta menindak tegas praktik pengecoran solar. Menurutnya, sanksi tegas juga harus diberikan kepada SPBU yang terbukti terlibat.

“Tidak mungkin pengecoran dalam jumlah besar terjadi tanpa kerja sama pihak SPBU. Standar pembelian sudah menggunakan barcode yang terbatas. Artinya, kalau praktik ini tetap bisa dilakukan, pasti ada permainan orang dalam. Karena itu, baik oknum pengecor maupun SPBU harus diberikan sanksi tegas,” ujarnya.

Budiman menambahkan, praktik pengecoran bukan hanya merugikan masyarakat, tetapi juga berkontribusi terhadap kelangkaan dan ketidakstabilan distribusi BBM di Lampung. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang demi menjaga kenyamanan publik dan stabilitas ekonomi daerah.

Sebelumnya, sejumlah warga membongkar dugaan penyelewengan distribusi BBM di salah satu SPBU di Kabupaten Lampung Timur pada Minggu (16/11/2025). (Tauriq)

Berita Terkait

Bandara Radin Inten II Menuju Internasional, Imelda Optimistis Pariwisata Lampung Terdongkrak
GUSDURian Lampung Gelar Kelas Penggerak untuk Cetak Pemimpin Muda Inklusif
UMP Lampung 2026 Resmi Naik 5,35 Persen Jadi Rp3.047.734
Ekonomi Lampung dan Ilusi Stabilitas (Bagian 3in3)
Kadalistik Kebijakan dan Produksi Citra di Lampung (Bagian 2 in 3)
Penghargaan dan Anomali Fiskal Lampung (Bagian 1 in 3)
Kapasitas Fiskal Tinggi, Mengapa Lampung Tetap Berutang?
Refleksi Akhir Tahun Lampung 2025: Angka Kemiskinan Turun, Nafas Ekonomi Rumah Tangga Masih Diuji

Berita Terkait

Rabu, 24 Desember 2025 - 11:17 WIB

Dinas PPKB Tubaba Gelar Pelayanan KB Keliling

Rabu, 24 Desember 2025 - 11:14 WIB

Tiyuh Gunung Timbul Realisasikan Dana Desa 2025 untuk Infrastruktur

Selasa, 23 Desember 2025 - 20:28 WIB

Pemkab Tubaba Perketat Pengawasan Pembangunan Gedung Kantor Bersama

Kamis, 18 Desember 2025 - 20:14 WIB

Pemkab Tubaba Salurkan Bantuan Rp574 Juta untuk Korban Banjir Bandang

Kamis, 18 Desember 2025 - 15:11 WIB

Pemkab Tubaba Terima Bantuan 7 Bentor Sampah dari PGN

Rabu, 17 Desember 2025 - 23:30 WIB

Dorong Profesionalisme Aparatur, Tiyuh Kagungan Ratu Agung Gelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas

Selasa, 16 Desember 2025 - 10:08 WIB

Pemkab Tubaba Bangun Ikon Baru di Kota Budaya Uluan Nughik 

Senin, 15 Desember 2025 - 18:09 WIB

Raimuna Cabang IV Pramuka Kwarcab Tubaba Resmi Dibuka 

Berita Terbaru

Celoteh

Tujuh Pejabat Baru, Ujian Sesungguhnya Baru Dimulai

Rabu, 24 Des 2025 - 12:20 WIB

Lampung

UMP Lampung 2026 Resmi Naik 5,35 Persen Jadi Rp3.047.734

Rabu, 24 Des 2025 - 11:46 WIB