Seperti segmen Jl. Z.A. Pagar Alam dengan preseden atau mencontoh konsep Jl. Boulevard Palem Raya, Kota Tangerang, Jl. Teuku umar (Preseden Orchard Road, Singapura), dan Jl. Jendral Sudirman -Taman Gajah (Preseden: Taman KLCC, Kuala Lumpur, Malaysia).
Selain itu ITERA juga akan menerapkan teknologi Manajemen Sampah Zero (Masaro), dalam mengolah sampah di Bandarlampung hingga lebih memiliki nilai tambah.
“Sekarang konsep pengolahan sampah menjadi bernilai ekonomi. Kami melihat pasar-pasar seperti Pasar Pasir Gintung dengan potensi sampah mencapai 11 ton, perlu menerapkan pengolahan sampah dengan sistem Masaro, sehingga bisa lebih bernilai ekonomi,” ujar Rektor.
Dengan teknologi Masaro yang dirancang ITERA, sampah organik akan diolah menjadi pupuk cair. Sementara sampah non organik akan diolah dengan alat pembakar, hingga dapat menghasilkan beberapa produk seperti pengawet kayu, pestisida organik, dan media tanam.
Terakhir, UPT TIK ITERA juga akan mendampingi pemkot dalam pengembangan akses layanan informasi publik yang terintegrasi. Beberapa aplikasi yang memudahkan layanan informasi akan dirancang bersama, sehingga layanan publik Bandarlampung dapat diakses hanya dari smartphone.
Turut mendampingi Rektor ITERA Kepala Biro Umum dan Akademik ITERA drh. Sri Sulistiawati, M.M., Ketua Jurusan Teknik Infrastruktur dan Kewilayahan Dr. Rahayu Sulistyorini, M.T., Kepala UPT TIK ITERA Dr. Abdul Rajak, M.Si., Sekretaris LPPM Dr. Raden Putra, dan Reni Yuniarti, S.T., M.T.
Sementara dalam pertemuan tersebut turut hadir, Kepala Bappeda Kota Bandarlampung, Khaidarmansyah, jajaran Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PUPR, dan Dinas Kominfo Bandarlampung. (Josua)