Kembangkan Pupuk Organik, FP Unila Jalin Kerjasama dengan Swasta

Ilwadi Perkasa

Kamis, 24 Oktober 2024 - 21:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 Focus Group Discussion (FGD) tentang Inovasi Teknologi Produksi Padi Menuju Kemandirian Pangan yang diinisiasi FP Unila, Kamis (24/10/2024).

Focus Group Discussion (FGD) tentang Inovasi Teknologi Produksi Padi Menuju Kemandirian Pangan yang diinisiasi FP Unila, Kamis (24/10/2024).

Bandarlampung (Netizenku.com): Fakultas Pertanian (FP) Unila menjalin kerja sama pengembangan Budidaya Berbasis Mikroba (BBM) dengan PT Ghalli Roelies Indonesia. Tujuannya ingin mencari solusi alternatif meningkatkan ketahanan pangan.

Hal tersebut terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD) tentang Inovasi Teknologi Produksi Padi Menuju Kemandirian Pangan yang diinisiasi FP Unila, Kamis (24/10/2024).

Acara FGD dipandu langsung oleh Prof. Dr. Ir Wan Abbas Zakaria. Turut hadir Dekan FP Dr. Ir. Kuswanta Futas Hidayat, serta Khairullah selaku Direktur Utama PT Ghalli Roelies Indonesia.

Dari unsur pemerintah hadir Kepala Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Provinsi Lampung Elvira Umihanni, perwakilan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura, dan perwakilan Dinas Perkebunan dan Dinas Kehutanan Provinsi Lampung.

Baca Juga  Idul Adha 1442 H, Unila Salurkan 29 Ekor Hewan Kurban

Menurut Wan Abbas, FGD ini dianggap strategis karena membahas hal-hal fundamental untuk membangun pertanian Lampung.

“Apalagi dengan kehadiran perwakilan Pemprov Lampung. Kalau pada kesempatan ini kita membahas seputar inovasi teknologi produksi, besar harapan mendatang bersama pemerintah bisa dilanjutkan dengan pembahasan hal lain yang menunjang pembangunan sektor pertanian. Tentu saja karena dibahas bersama unsur pemerintah, kiranya nanti ada yang bisa ditindaklanjuti dalam implementasi kebijakan daerah,” katanya, di ruang rapat Dekan FP, Kamis (24/10/2024).

Khusus mengenai Budidaya Berbasis Mikroba (BBM), tampil sebagai pembicara Sutikno. Ia adalah Ketua Tim Peneliti PT Ghalli Roelies Indonesia.

Menurutnya, Indonesia sudah melakukan berbagai upaya untuk kembali mewujudkan swasembada pangan yang sebelumnya pernah dicapai. Namun, harapan tersebut belum tercapai sampai sekarang.

Baca Juga  Ombudsman Lampung Minta Birokrasi UIN Proaktif Tangani Persoalan Pendaftaran Ijazah

“Salah satu faktor kendalanya karena keterbatasan ketersediaan pupuk,” ungkapnya.

Indikasi keterbatasan pupuk itu tercermin dari kerap munculnya fenomena kelangkaan pupuk di kalangan petani. Untuk menjawab persoalan ini, imbuh Sutikno, pihaknya menawarkan pupuk organik berbasis mikroba. “Kami menyebutnya Budidaya Berbasis Mikroba atau BBM,” jelasnya.

Dia menambahkan, ada banyak keunggulan dari formulasi pupuk padat dan cair yang ditawarkan pihaknya. Selain mudah diaplikasikan (hanya ditaburkan) organik BBM ini mampu meningkatkan produktivitas.

“Kami sudah membuktikannya lewat lahan-lahan percontohan. Seperti di lahan sawah dan perkebunan sawit,” ungkap Sutikno, seraya memastikan produk pupuk yang diperkenalkan ini sudah diuji oleh Unila dan terbukti bebas residu.

Lebih lanjut Sutikno berharap pupuk berformulasi BBM ini dapat digunakan secara masif dengan mudah. Bahkan untuk menjaga ketersediaannya dapat dibangun pabrik-pabrik pupuk berskala kecil pada daerah sentra-sentra produksi padi di Lampung.

Baca Juga  Eva Dwiana Terima Penghargaan Adi Karsa Madya ITERA 2021

“Hitungan kami pada hamparan lahan sawah 6 ribu hektar sudah bisa dibangun pabrik berskala kecil dengan kapasitas produksi 60 ribu ton per tahun,” katanya.

Lantas, lanjut Sutikno, pabrik-pabrik itu bisa dimiliki dan dikelola oleh koperasi atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Bila pola ini direalisasikan bukan tidak mungkin, selain bisa meningkatkan produktivitas pangan, Lampung juga akan mandiri pupuk, lantaran pupuk yang diproduksi tanpa berbahan impor.

“Semua bahan yang diperlukan untuk membuat pupuk BBM ini bisa diperoleh secara lokal,” pungkasnya.(hendri)

Berita Terkait

Lampung Luncurkan Kartu Kredit Pemerintah Daerah
BEM-U KBM Unila Gelar Diskusi Bersama Cagub Lampung
PN Tanjungkarang ‘Tersentak’, Larang Hakim Bertemu dan Bicara dengan Advokat
Ombudsman Lampung Terima 43 Konsultasi di Tubaba
Kejari Tubaba Musnahkan BB 20 Perkara Inkracht
Aries Sandi Kunjungi Korban Kebakaran di Dusun Kejadian
Pengurus Komite Olahraga Polri Polres Pringsewu Resmi Dikukuhkan
PAUD Kunci Keberhasilan Pembangunan SDM

Berita Terkait

Kamis, 24 Oktober 2024 - 19:54 WIB

Kejari Tubaba Musnahkan BB 20 Perkara Inkracht

Selasa, 22 Oktober 2024 - 19:50 WIB

Firsada: HSN Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan

Selasa, 22 Oktober 2024 - 18:21 WIB

Bayana Lantik 214 Pejabat Fungsional dan 315 PNS Baru di Tubaba

Kamis, 17 Oktober 2024 - 10:44 WIB

Kajari Tubaba: Pelaku Korupsi Musuh Bersama Perusak Sendi Pembangunan Bangsa

Rabu, 16 Oktober 2024 - 21:47 WIB

Tubaba Jalin Kerjasama dengan 3 Kabupaten di Kalimantan Tengah

Rabu, 16 Oktober 2024 - 20:53 WIB

Busroni Pimpin Sumpah Janji Anggota DPRD PAW Nadirsyah

Rabu, 16 Oktober 2024 - 18:33 WIB

Busroni Kembali Jabat Ketua DPRD Tubaba Periode 2024-2029

Jumat, 11 Oktober 2024 - 09:59 WIB

PWI Tubaba Kunjungan dan Workshop di Dewan Pers

Berita Terbaru

E-Paper

Lentera Swara Lampung | Jumat, 25 Oktober 2024

Kamis, 24 Okt 2024 - 23:36 WIB

Bandarlampung

Lampung Luncurkan Kartu Kredit Pemerintah Daerah

Kamis, 24 Okt 2024 - 22:16 WIB

Bandarlampung

BEM-U KBM Unila Gelar Diskusi Bersama Cagub Lampung

Kamis, 24 Okt 2024 - 22:06 WIB

 Focus Group Discussion (FGD) tentang Inovasi Teknologi Produksi Padi Menuju Kemandirian Pangan yang diinisiasi FP Unila, Kamis (24/10/2024).

Bandarlampung

Kembangkan Pupuk Organik, FP Unila Jalin Kerjasama dengan Swasta

Kamis, 24 Okt 2024 - 21:47 WIB