DPRD Provinsi Lampung meminta agar Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bergerak cepat memperkuat pengelolaan destinasi wisata menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, demi memaksimalkan peluang peningkatan pendapatan daerah dari sektor pariwisata.
Lampung (Netizenku.com): Anggota Komisi II DPRD Lampung, Hanifal, mengatakan proyeksi perputaran ekonomi dari sektor pariwisata sangat besar apabila potensi wisata daerah dikelola secara serius. Menurutnya, Lampung memiliki aset wisata yang belum tergarap maksimal dan memerlukan inovasi, bukan sekadar mempercantik destinasi lama.
“Warga cepat bosan. Dua kali datang lalu mencari tempat lain. Karena itu destinasi baru harus diperbanyak,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (5/12/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hanifal menjelaskan, Lampung memiliki kekayaan alam dan sejarah yang dapat dikembangkan sebagai ikon baru pariwisata, selain wisata bahari yang selama ini menjadi andalan. Ia juga mendorong pemerintah menggandeng UMKM dan masyarakat dalam proses pengembangan.
“Kalau pariwisata berjalan, PAD juga akan naik karena multiplier effect-nya sangat besar. Mulai dari pajak hotel, restoran, hingga retribusi usaha kecil,” tegasnya.
Ia menambahkan, letak Lampung sebagai pintu gerbang Sumatera seharusnya menjadi keuntungan strategis untuk menarik wisatawan, sehingga kebijakan pengembangan pariwisata harus lebih berani dan didukung anggaran memadai. Hanifal juga mengajak masyarakat turut mempromosikan wisata melalui media sosial dengan membagikan konten positif.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung, Bobby Irawan, menyampaikan jumlah wisatawan yang datang ke Lampung hingga Agustus 2025 mencapai 18,4 juta orang, meningkat 52 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Pemerintah pusat menargetkan kunjungan mencapai 20 juta wisatawan sepanjang 2025.
Ia menjelaskan strategi peningkatan kunjungan dilakukan melalui penyelenggaraan berbagai event, termasuk program Lampung Bumi Event pada 11–25 November 2025. Meski demikian, Bobby mengakui tingkat hunian hotel menurun pada Agustus, yang disebut akibat perubahan tren wisatawan yang kini lebih memilih homestay atau camping di destinasi.
Ia berharap pengembangan fasilitas dan kolaborasi lintas pemangku kepentingan dapat semakin memperkuat pariwisata Lampung pada puncak liburan akhir tahun.
“Tren pariwisata tetap positif, dan kami harap semua pihak mendukung sehingga momentum libur Nataru mampu dimaksimalkan,” pungkasnya. (Tauriq)








