Lampung Tengah (Netizenku.com): Jembatan Kaliwayit, Kampung Simpang Agung menuju Kampung Dono Arum, ambrol.
Dua ruas dari dua pondasi terputus dan ambles dengan kedalaman mencapai 2,5 meter ke dasar tanah. Usia jembatan yang sudah tua dan belum pernah diperbaiki disertai seringnya terendam banjir, dimungkinkan menjadi penyebab ambrolnya jembatan ini.
Camat Seputih Agung, Sariman saat dikonfirmasi mengungkapkan, kejadian ambrolnya jembatan sekitar pukul 04.00 Wib. Dari informasi warga, sebelumnya terdapat 7 mobil muatan singkong konvoi dari arah Dono Arum melintasi jembatan menuju arah Bandarjaya untuk menjual singkong. Setelah mobil ketujuh melintas ada suara jembatan ambrol.
\”Mengetahui jembatan ambrol kami langsung memasang portal dari dua arah jalan Simpang Agung dan Dono Arum supaya warga yang akan melewati jembatan tidak sampai masuk. Saat ini kami sedang mencari gelugu untuk digunakan sebagai alternatif jembatan. Kami juga langsung koordinasi dengan Plt Bupati Lampung Tengah, Dinas Bina Marga dan Penanggulangan Bencana dan secepatnya akan ditindak lanjuti untuk memperbaiki jembatan dengan menggunakan alokasi dana tanggap darurat. Sekitar satu minggu ini akan langsung dilakukan perbaikan sambil menunggu material bahan,\” paparnya.
Sebagai jalur alternatif untuk masyarakat yang akan menuju Dono Arum, ada dua jalur yang berada di Kampung Endang Rejo melalui tanggul irigasi yang dapat menembus jalan menuju Dono Arum dan Fajar Asri. Sementara di Simpang Agung juga ada jalan alternatif lain melalui tanggul di dekat lapangan untuk menembus jalan ke Dono Arum.
Budiono (40) warga setempat mengaku sempat terkejut ketika mendengar suara jembatan ambrol. \”Kondisi jembatan ini selain foktor usia juga posisi jembatan sudah menipis ketebalannya yang tergerus air akibat banjir Kali Wayit yang sampai luber hingga ke jalan dan sampai ke area pasar Simpang Agung. Kami berharap tindak lanjut aparatur pemerintah bisa segera melakukan perbaikan karena jembatan ini jalan vital yang dilalui oleh warga dari banyak kampung di Kecamatan Seputih Agung ini,\” ujar Budiono.
Dari pantauan di lokasi, warga tampak bergotong royong melakukan perbaikan sementara. Banyak warga yang berkerumun dan yang berkendara motor serta mobil balik arah untuk mencari jalan alternatif. Untuk pejalan kaki ada yang menggunakan kayu untuk dapat melintasi jembatan ini.(Sansurya)