Bandarlampung (Netizenku.com): BMKG membuka Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) di tiga daerah di Provinsi Lampung. Agenda nasional ini diikuti kurang lebih 3.000 orang di 30 lokasi se-Indonesia.
Mengingat pandemi Covid-19 dan protokol kesehatan, pembukaan SLCN di Lampung tahun ini dibagi menjadi 3 lokasi dan diikuti nelayan, operator dan penyuluh perikanan.
Untuk Provinsi Lampung, SLCN berlangsung di Lempasing Kota Bandarlampung, Kotaagung Kabupaten Tanggamus, dan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur, yang diikuti 100 peserta.
Hari ini BMKG membuka SLCN di Lempasing, Kecamatan Telukbetung Timur, Kota Bandarlampung dengan 30 peserta.
\”Nanti tanggal 10 April ada di Kotaagung pesertanya sama 30 orang juga. Terakhir nanti, mungkin setelah Lebaran, waktunya tentatif, ada di Labuhan Maringgai kurang lebih 40 peserta,\” kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas IV Maritim Panjang, Bandarlampung, Andi Cahyadi di Lempasing, Senin (5/4).
BMKG rutin mengadakan SLCN dengan memberikan dukungan pemateri atau narasumber, sementara pemerintah diharapkan dapat menganggarkan kegiatan.
\”Kami hanya memicu Forkopimda, ke depan, kalau bisa pemerintah daerah, baik provinsi, kabupaten/kota, berinisiatif mengadakan kegiatan sejenis,\” ujar Andi.
SLCN ini, lanjut dia, mengubah mindset nelayan dari mencari lokasi ikan menjadi menangkap ikan. Sehingga nelayan ketika melaut lebih efektif dan efisien serta mampu meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Kegiatan SLCN bertujuan mengajari para nelayan terkait cara membaca peta dan cuaca dari BMKG untuk meminimalisir kecelakaan laut.
\”BMKG berkolaborasi untuk mendiseminasi ulang info peta daerah tangkapan nelayan di Dinas Kelautan dan Perikanan ditambahi dengan info cuaca dari kami,\” kata Andi. (Josua)