Bandarlampung (Netizenku.com): Tim koordinasi jejaring keamanan pangan Daerah Provinsi Lampung melakukan sidak dan pengawasan keamanan sejumlah komoditas. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan keamanan pangan menjelang hari raya Idulfitri.
“Sidak pangan yang dilakukan di pasar tradisional dan swalayan ini dilakukan untuk mencegah peredaran makanan yang mengandung bahan berbahaya bagi konsumsi masyarakat,” ujar Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Lampung, Amalia Rizkiyanti, Selasa (18/4).
Ia mengatakan dalam sidak kali ini dilakukan pemeriksaan bahan pangan yang dipasarkan di salah satu swalayan di Lampung, dengan objek pemeriksaan meliputi pangan segar asal tumbuhan (PSAT) seperti buah-buahan dan sayuran, beras, bahan pangan produk peternakan seperti daging sapi, ayam dan telur. Lalu bahan pangan produk perikanan dan bahan pangan olahan lainnya.
“Hasil sidak ini nanti akan disampaikan kepada masyarakat, agar masyarakat bisa memahami tentang keamanan pangan. Sehingga kita yakin dan percaya bahwa yang dikonsumsi itu baik untuk kesehatan,” katanya.
Dia menjelaskan beberapa pemeriksaan dilakukan secara terpadu mulai dari pemeriksaan izin edar produk dalam negeri dan luar negeri, masa kadaluarsa bahan pangan, kesegaran bahan pangan peternakan, pertanian dan perikanan.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan uji formalin di dalam bahan pangan, dengan menggunakan ikan salmon sebagai objek pengujian untuk mengetahui apakah terdapat kandungan formalin.
“Dari sidak keamanan pangan yang dilakukan Tim Koordinasi Jejaring Keamanan Pangan menyatakan bahwa bahan pangan dan hasil olahan pangan yang dipasarkan aman untuk dikonsumsi masyarakat,” tambahnya.
Kegiatan pengawasan yang dilakukan dalam rangka menjaga keamanan pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H itu dilakukan di beberapa lokasi meliputi Pasar Kangkung, Pasar Way Halim, dan juga swalayan Chandra Department Store.
“Hasil pengujian dan pengawasan di pasar tradisional tidak ditemukan bahan pangan berbahaya sehingga aman untuk dikonsumsi, begitu juga yang ada di swalayan. Untuk hasil sidak yang dilakukan, akan direkapitulasi bersama seluruh petugas dan akan disampaikan kepada masyarakat serta pihak swalayan,” ucap dia lagi. (Luki)
